Berita

Merinding, Spontanitas Peserta Silaturahmi Syawal Warga Muhammadiyah Karanganyar Menyanyikan Sang Surya

PWMJATENG.COM, KARANGANYAR – Momen spontanitas itu terjadi pada saat sesi ikrar halal bihalal Silaturahmi Syawal warga bersama seluruh jajaran pimpinan Muhammadiyah Kabupaten Karanganyar. Suasana menjadi hening sesaat ketika H. Pardjono yang merupakan sesepuh Muhammadiyah Karanganyar dengan suara keras meskipun parau karena usia meneriakkan “jadikan Muhammadiyah Gerakanku” ketika menaggapi ikrar dari generasi muda Muhammadiyah yang diwakili Budi Santosa. Seluruh hadirin melanjutkan dengan manyanyikan lagu Sang Surya yang menjadi salah satu ciri khas lagu gerakan Muhammadiyah. Kejadian tanpa direncakan diluar susunan acara itu terjadi pada acara halal bihalal yang bertempat di lantai 1 Gedung Dakwah Muhammadiyah Karanganyar, Sabtu (23/06).

Sudah menjadi rutinitas Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Karanganyar setiap memasuki Syawal dan Idul Fitri menyelenggarakan silaturahmi syawal jajaran pimpinan beserta Majelis/Lembaga, Ortom, PCM, PRM dan AUM beserta warga dan sesepuh Muhammadiyah. Pada tahun 2018 ini menghadirkan pembicara Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah Ahmad Hasan As’ari Ulama’i, dengan mengangkat tema “Ramadhan Berbagi dan Merajut Spirit Kemanusiaan Terhadap Dhuafa”.

Direktur RS PKU Muhammadiyah Karanganyar Aditya Nurcahyanto selaku ketua panitia silaturami syawal menyampaikan jika untuk tahun 1439 H yang bertepatan dengan tahun 2018 masehi ini pihaknya yang bertanggung jawab sebagai pelaksana kegiatan. “Kami mengucapkan terima kasih, selamat Idull Fitri 1439 H. Taqabalallahu minna wa minkum, mohon maaf lahir batin” kata Aditya dihadapan hadirin yang tak kurang dari 500 orang yang memenuhi Aula GDM lantai 1 ini.

Silaturahmi halal bihalal sebagai salah satu wahana untuk saling bertemunya warga Muhammadiyah Kabupaten Karanganyar, mulai dari sesepuh sebgai penggerak awal persyarikatan dengan generasi muda penerus dakwah persyarikatan dipertemukan dalam suasana ramah dan semarak dengan menampilkan hiburan dan kreativitas anak-anak usia dini pada AUM sekolah Muhammadiyah maupun Aisyiyah.

Sesepuh Muhammadiyah yang hadir nampak menikmati dengan penuh bangga melihat kemampuan anak-anak TK Aisyiyah Ngernak, SD Aisyiyah Surya Ceria, maupun SDMPU Botok Kecamatan Kerjo yang menampilkan pidato bahasa Indonesia, Inggris dan Jawa. Sementara itu siswa dari SDIT Jumapolo dibawah asuhan kepala sekolah Zainal Arifin sebagai kepala sekolah menampilkan atraksi pantomim Hisbul Wathan.

Ketua PDM Kabupaten Karanganyar Muh. Samsuri dalam sambutanya secara khusus mengucapkan terima kasih kepada sesepuh Muhammadiyah Karanganyar yang masih berkenan hadir pada acara tersebut. “Tentunya kami pimpinan bersama majelis/lemabaga, ortom, AUM, PCM dan PRM menghaturkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada para sesepuh. Kami mengucapkan taqabalallahu minna wa minkum, taqabbal yaa kariim. Sekaligus kami mohon maaf kepada sesepuh apabila dalam memimpin Muhammadiyah Karanganyar masih ada kekurangan dan gerak kami belum sesuai dengan harapan sesepuh semua” kata Muh. Samsuri.

Ia juga menambahkan bahwa tahun ini sengaja menampilkan anak-anak dari AUM di PCM, “sengaja ini kami tampilkan dihadapan bapak dan ibu semua khusunya para sesepuh sebagai bukti bahwa PCM dan PRM pada tahun-tahun ini gerakannya cukup meningkat dan menggembirakan” tambah Muh. Samsuri.

Sementara itu Ahmad Hasan As’ari Ulama’i dalam paparan kajiannya menyampaikan perihal pasca ramadhan yang diharapkan bisa membawa warga Muhammadiyah yang bisa menjadi ahli surga.

“Setelah kita sukses sepuluh hari pertama ramadhan sebagi rahmah, dilanjutkan sepuluh hari berikutnya menjadi maghfirah dan dituntaskan sepuluh hari terakhir sebagai itkum minan naar harapannya kita benar-benar bisa menjadi ahli surga karena sudah dibebaskan dari api neraka”.

Menurut Hasan As’ari setidaknya ada empat hal syarat untuk menjadi ahlul jannah, yaitu yang pertama siapa yang rendah hati, siapa yang lembut hati, siapa yang ringan hati dan siapa yang bisa dekat dengan manusia atau orang lain. Dengan menyitir Al Qur’an misal Al Furqaa : 63 dan beberapa hadist Hasan As’ari mengupas empat hal tersebut diatas untuk dipedomi dan dimplementasikan oleh warga Muhammadiyah Karanganyar.

“Membentuk diri sebgai calon ahli surge, sebagai penyesuaian puasa ramadhan untuk latihan memanusikan manusia (dengan mencotohkan beda antara manusia dan hewan, red). Dimana kemampuan mengendalikan diri pada manusia yang membedakan antara manusia dengana mahluk lain, diharapkan kita bisa melakukan pendekatan kepada manusia lain yang lemah baik lemah iman, lemah harta atau lemah kesehatan. Dalam konteks ini agar orang lain bisa mengerti atau bahkan tertarik dengan persyarikatan Muhammadiyah” pungkas Hasan As’ari Ulama’i. (MPI PDM Kra-JOe).

Aji Rustam

Jurnalis MPI PWM Jateng, Wartawan Seniour TribunJateng

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE