Tokoh

7 Tahun Menabung di Galon Capai Rp 15 Juta, Guru SD Muhammadiyah Sudagaran Kaget

PWMJATENG.COM, Wonosobo– Lyi Marfuatin, Guru Pendidikan Agama Islam SD Muhammadiyah Sudagaran Wonosobo telah memeberikan keteladanan kepada siswanya bahwa meremehkan uang receh tidaklah baik. Terbukti selama kurang lebih 7 tahun mengumpulkan receh yang di masukkan ke Galon Air Minum ternyata hasilnya bisa untuk membeli sepeda motor baru.

Uang- uang logam itu terisi pada 1 galon air mineral. Satu galon air mineral isinya bermacam-macam. Ada uang logam nominal Rp 100, Rp 200, Rp 500 hingga Rp 1.000.

Di rumah kediamannya, Ia dan suaminya butuh waktu lima hari untuk menghitung sekaligus mengikat menjadi 25 ribu. Karena saat akan di tukar ke Bank, pihak bank tidak mau dengan ikatan 100 ribu. Sehingga ia dan suaminya kembali memecah ikatan.

Saking banyaknya, pasangan suami istri yang tinggal di Sigaluh Banjarnegara sampai membayar beberapa orang tetangga untuk membantu menghitung.

Usai terkumpul, uang Rp 15 juta itu dibagi-bagi untuk berbagai macam kebutuhan.

Sebagian besar di tukar kemudian ditabung ke bank, dan sisanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Sisanya ya untuk beli bensin dan bayar transport, karena tempat saya ngajar kan jauh” ujar Atin

Kisah tabungan ini menjadi inspirasi tersendiri dimata siswa siswinya. Saat diceritakan tidak sedikit yg pingin berfoto dengan galon Air minerak tempatnya menabung.

Mimpi

Menabung uang logam sebenarnya dimulai dari ketidaksengajaan. Saat ia dan suaminya sering diskusi tentang anaknya yang sering minta jajan. Tapi terkadang tidak ada yang kecil sehingga harus ditukar karena kalau tidak di tukar pasti habis. Nah, ketika sudah ditukar menjadi koin, pasti ada sisa dari yang diberikan, maka ia berpikir sisanya ditabung saja. Ternyata menjadikan keterusan, dan di tiru anaknya, sampai saat sudah ditukar tidak mau buat jajan tapi malah ditabung.

Selain itu, ia juga selalu mengumpulkan receh dari warung tempatnya berjualan. Meski sedikit demi sedikit tapi rutin ia lakukan setiap hari.

“Saya pernah nabung menggunakan uang kertas Rp 20.000, Rp 50.000 dan Rp 100.000. Tapi selalu terpakai terus, untuk beli apalah, apalah. Kalau uang koin kan kita malas juga pakai itu,” ujar Atin

Atin ingin anak-anaknya meneruskan kebiasaan menabung. Sedang suaminya  memiliki prinsip lainnya, yakni menabung, biar untung. ( Hans-MPI )

Aji Rustam

Jurnalis MPI PWM Jateng, Wartawan Seniour TribunJateng

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tidak bisa menyalin halaman ini karena dilindungi copyright redaksi. Selengkapnya hubungi redaksi melalui email.

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE