Syi’ar Dakwah Muhammadiyah Harus Diviralkan
Oleh: Riza A. Novanto,S.Pd.I
Anggota Majelis Pustaka dan Informasi PDM Kab. Tegal, Kontributor Website muhammadiyah.or.id
Muhammadiyah sebagai organisasi gerakan dakwah berhadapan dengan berbagai macam tantangan yang sangat kompleks. Tidak dipungkiri lagi, tantangan tersebut berasal dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat serta telah membawa kepada perubahan yang cukup signifikan.Maka dari itu upaya Muhammadiyah dalam mensyiarkan dakwah harus selalu diiringi dengan publikasi diberbagai media, sebab dengan publikasi maka cangkupan dakwahnya akan meluas hingga pelosok negeri. Hal ini sejalan dengan tema besar Muhammadiyah saat ini, yakni menuju Indonesia berkemajuan. Berkemajuan dalam konteks ini adalah mengikuti perkembangan zaman dengan tetap memegang prinsip kepada Al-Qur’am dan As-Sunnah. Apalagi Muhammadiyah merupakan organisasi masyarakat yang tetap eksis hingga kini, yang sejak awal berdirinya bertujuan untuk menciptakan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Maka upaya untuk mencapai tujuan tersebut Muhammadiyah perlu inovasi dalam ber-amar ma’ruf nahi munkar, hal ini ditegaskan dalam Q.S. Al-Imran ayat 104 “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar . merekalah orang-orang yang beruntung”. Ayat tersebut merupakan suatu ayat yang menjadi faktor utama melatarbelakangi berdirinya persyarikatan Muhammadiyah.salah upayanya yakni mensyiarkan dakwah melalui media.
Muhammadiyah melalu Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) akan menjadikan langkah dahwah perysarikatan semakin luas dan nyata. MPI Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Tegal belum lama ini telah menyelengarakan madrasah jurnalistik dan pelatihan penulisan sejarah Muhammadiyah yang bertempat di Gedung Dakwah Muhammadiyah Kabupaten Tegal. Madrasah jurnalistik dan kepenulisan tersebut diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai unsur, mulai dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah se-kabupaten Tegal, Humas Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), serta puluhan peserta dari berbagai daerah di luar Kabupaten Tegal. Selain Madrasah jurnalistik dan kepenulisan, MPI PDM Kabupaten Tegal juga telah melauching media center, yang ditandatangani oleh ketua MPI Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Teguh Hadi Prayitno yang juga wartawan disalah satu TV swasta. Dari hasil pelatihan jurnalistik tersebut nantinya akan menjadi bagian dari “NetizMu” yang tersebar di wilayah Tegal dan sekitarnya. NetizMu nantinya turut andil dalam pemberitaan syiar dakwah Muhammadiyah.
Ini bukti dan komitmen Muhammadiyah dalam langkah dakwahnya, sebab tantangan dahwah saat ini sangatlah berat. Ditambah lagi dakwah ketika berhadapan dengan generasi “Milenial” yang notabene generasi ini merupakan generasi yang sebagian besar hanya mementingkan dirinya sendiri. Lalu bagaimana bisa dakwah ini hingga ke pelosok negeri?. Dengan adanya generasi Milenial tersebut justru peluang bagi Muhammadiyah untuk dahwah melalui media, karena dakwah itu tidak semerta-merta hanya melalui ceramah. Mengingat generasi milenial merupakan generasi yang sebagian orang menjadikan media Internet sebagai kebutuhan pokoknya, sehingga dakwah melalui media dirasa sangat cocok untuk generasi Milenial tersebut.
Selama ini pemberitaan yang bersifat hoax cepat viral dibeberapa media, tetapi pemberitaan yang bersifat dakwah sangat sedikit yang viral. Maka ini perlu kerjasama dengan seluruh elemen penggiat media dakwah agar dakwah dimedia bisa se-viral berita hoax, terutama dakwah persyarikatan Muhammadiyah.Untuk mengimbangi dan menenggelamkan berita-berita hoax maka perlu adanya tawaran lain yang kemudia kita viral-kan dalam hal ini adalah dakwah. Tidak ada yang tidak mungkin, dengan jumlah keanggotaan Muhammadiyah yang cukup banyak bisa bersama-sama untuk selalu men-share kegiatan-kagiatan perysarikatan baik dakwah, pendidikan, Rumah Sakit ataupun lainnya. Selain melalui media, dakwah juga bisa melalui kesenian. Beberapa waktu lalu ketua Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjutak telah meresmikan Study Theater Muhammadiyah (STM) di Kabupaten Tegal. Ini bentuk real dahwah melalui kesenian yang juga harus di viralkan melalui media.Harapan kedepan dakwah Muhammadiyah harus bisa memunculkan inovasi-inovasi baru sehingga bisa mengajak kepada kebaikan. (*)