Berita

MPS PWM Jawa Tengah Genjot Akreditasi Panti Asuhan

PWMJATENG.COM, SEMARANG – Majelis Pemberdayaan Sosial (MPS) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah menggenjot akreditasi panti asuhan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah se Jawa Tengah. Hal itu disampaikan oleh sekretaris MPS PWM Jawa Tengah, Nasihin saat ditemui di kantornya pada 9 Maret 2018.

Nasihin mengatakan pihaknya menarget akreditasi panti asuhan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah se Jawa Tengah di tahun 2018. Dari sekitar 145 panti asuhan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah yang tersebar di Jawa Tengah, menurut Nasihin baru sekitar 50% yang terakreditasi. 15% diantaranya terakreditasi A dan A Plus.

“Bismillah tahun 2018 ini kami target akreditasi semua”.

Akreditasi panti asuhan kata Nasihin adalah aturan pemerintah. Panti asuhan yang tidak terakreditasi, lanjut Nasihin kedepan tidak akan diakui oleh pemerintah. Sementara itu Nasihin juga menjelaskan bahwa salah satu penghambat akreditasi panti asuhan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah di Jawa Tengah adalah kurang pahamnya pengelola panti asuhan tentang akreditasi. Selain itu juga kuragnya pembinaan yang dilakukan oleh beberapa MPS Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) di Jawa Tengah. Untuk itu Nasihin meminta kepada semua pihak terutama kepada MPS PDM se Jawa Tengah untuk lebih memaksimalkan dalam membina panti asuhan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah.

“Saya mengajak pada MPS se jateng untuk lebih peduli terhadap panti asuhan”. Pinta Nasihin.

Berdayakan Panti Asuhan

Selain menggenjot akreditasi panti asuhan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah se Jawa Tengah di tahun 2018 ini MPS PWM Jawa Tengah juga menggenjot dalam melakukan pemberdayaan terhadap panti asuhan. Menurut Nasihin setidaknya ada 4 hal yang akan dan telah dilakukan. Yang pertama dilakukan, kata Nasihin adalah melakukan pendataan secara statistik tentang panti asuhan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah. Dalam hal ini pihaknya menggandeng Akademi Statistika (AIS) Muhammadiyah Semarang. Hal ini dilakukan dalam rangka mengetahui dan memetakan potensi panti asuhan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah se Jawa Tengah.

“Dengan data statistik akan lebih mudah memetakan pemberdayaan terhadap panti asuhan”. Katanya.

Yang kedua MPS PWM Jawa Tengah telah melakukan road show tingkat karesidenan se Jawa Tengah. Road show yang dilakukan selama kurang lebih satu bulan itu bertujuan menjaga silaturrahim dan konsolidasi untuk memperkuat panti asuhan.

Yang ketiga memberikan pelatihan E-Commerse tingkat karesidenan se Jawa Tengah. Hal ini dilakukan dalam rangka membuka  potensi panti asuhan dalam merambah wirausaha online.

“Karena terdapat beberapa panti asuhan di Jawa Tengah ini yang memiliki unit usaha. Seperti ternak lele, ayam, bebek, dan kambing”. Ungkap Nasihin.

Dalam hal ini pihaknya menggandeng Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Pos dan Logistik (ASPERINDO) Jawa Tengah. Tak hanya mengadakan pelatihan E-Commerse. Tapi juga akan membuka agen perusahaan jasa pengiriman di bawah ASPERINDO yang dikelola oleh panti asuhan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah.

“Kemarin sudah banyak yang mendaftar”. Imbuh Nasihin.

Keempat MPS PWM Jawa Tengah juga akan melakukan rotasi anak panti asuhan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah di Jawa Tengah. Hal ini dilakukan agar panti yang lebih bagus dapat membagi pengalamannya kepada panti yang mau berkembang. (BADRUN)

Aji Rustam

Jurnalis MPI PWM Jateng, Wartawan Seniour TribunJateng

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE