BeritaMajelis Lembaga

MPM PWM Jawa Tengah Gelar Rakerwil Ke-2, Tegaskan Penguatan Pemberdayaan Masyarakat

PWMJATENG.COM, SURAKARTA – Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah menggelar Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) ke-2 di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Sabtu, 6 Desember 2025. Kegiatan ini menjadi ajang konsolidasi gerakan pemberdayaan masyarakat sekaligus memperkuat kolaborasi lintas sektor.

Acara tersebut dihadiri sejumlah tokoh penting, antara lain Wakil Ketua PWM Jawa Tengah, Muhammad Abduh Hisyam, Ketua MPM Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr. M. Nurul Yamin, Rektor UMS, Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, serta Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Abdul Kharis Almasyhari. Hadir pula perwakilan Bulog Jawa Tengah, Bulog Yogyakarta, Bank Jateng, BSI, dan Lazismu Jawa Tengah.

Ketua MPM PWM Jawa Tengah, Ir. Fatchur Rochman, menyampaikan bahwa Rakerwil ke-2 menjadi momentum penting dalam memperkuat arah pemberdayaan masyarakat. Ia menjelaskan tiga fokus besar yang menjadi top goals MPM Jawa Tengah pada periode ini.

Pertama, pengembangan jamaah, terutama melalui penguatan Jamaah Tani Muhammadiyah hingga tingkat cabang. Kedua, penguatan jamiyah, dengan memperluas pelatihan dan kolaborasi strategis bersama berbagai pihak. Ketiga, jariyah, melalui penguatan pilar ekonomi dan industrialisasi.

Fatchur menambahkan, MPM Jateng pada periode ini juga memberikan perhatian khusus pada sektor perberasan. Program pemberdayaan dilakukan dari hulu hingga hilir, mulai dari budidaya beras sehat bebas residu pestisida hingga pembangunan jejaring pemasaran agar beras produksi Jamaah Tani Muhammadiyah dapat terserap pasar.

Wakil Ketua PWM Jawa Tengah, H. Muhammad Abduh Hisyam, menegaskan pentingnya posisi Indonesia dalam peta ketahanan pangan global. Ia mencontohkan Jepang dan Singapura sebagai negara dengan lahan terbatas, namun mampu memastikan akses pangan bagi seluruh penduduknya.

Sementara itu, Ketua MPM PP Muhammadiyah, Dr. M. Nurul Yamin, menekankan bahwa Muktamar ke-48 menetapkan pemberdayaan akar rumput sebagai prioritas nasional. Salah satu bentuk implementasinya adalah memperkuat basis gerakan di sektor pertanian melalui Jamaah Tani Muhammadiyah.

“Pertanian dan pangan itu problematikanya sangat kompleks—mulai dari politik pangan, teknologi, hingga pasar. Jamaah Tani Muhammadiyah menjadi wadah inklusif bagi siapa pun yang peduli pada pangan,” ujarnya.

Yamin juga mendorong MPM Jawa Tengah memperkuat kelembagaan hingga sektor hilir serta membuka peluang bagi Muhammadiyah untuk masuk dalam industri pangan sebagai pilar dakwah baru.

Rektor UMS, Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, menyampaikan apresiasi atas kepercayaan menjadikan UMS sebagai tuan rumah. Ia menegaskan bahwa ketahanan pangan harus diwujudkan melalui aksi nyata, tidak berhenti pada riset atau diskusi semata.

“Pangan tidak bisa hanya dibahas di ruang seminar. Kita harus terlibat langsung dalam produksi pertanian dan peternakan,” tegasnya.

Sebagai penyelenggara, UMS menegaskan komitmennya mendukung gerakan pemberdayaan masyarakat yang memberikan dampak luas, berkelanjutan, dan selaras dengan misi besar Muhammadiyah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE