Berita

UMS Dibidik Jadi Mitra IAIC dan AI Talent Factory Komdigi RI

PWMJATENG.COM, SURAKARTA – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) memperkuat langkahnya menjadi kampus berbasis inovasi dengan menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema “Artificial Intelligence Talent Factory” pada Senin (24/11) di Ruang Rapat BPH, Gedung Induk Siti Walidah. Agenda ini menjadi momentum penting bagi UMS dalam mempersiapkan pengembangan talenta dan ekosistem riset kecerdasan artifisial (AI).

FGD dihadiri jajaran pimpinan universitas, ketua lembaga, dekan, serta kaprodi dari rumpun Informatika, Teknik, hingga Bisnis Digital—menunjukkan komitmen UMS membangun pendekatan lintas disiplin dalam pengembangan teknologi AI.

Wakil Rektor V bidang Riset, Inovasi, Reputasi, Dampak, Kemitraan, dan Urusan Internasional UMS, Prof. Supriyono, S.T., M.T., Ph.D., membuka FGD dengan penegasan bahwa perkembangan AI tidak boleh hanya disaksikan dari jauh.

Eksistensi kampus akan ditentukan oleh talenta inovasinya,” ujarnya.

Menurutnya, kesiapan perguruan tinggi dalam era AI tidak cukup berhenti pada digitalisasi pembelajaran, tetapi harus diperluas pada kemampuan menghasilkan solusi, inovasi, dan produk riset nyata. Ia mencontohkan pengalaman membimbing mahasiswa dalam mengembangkan sistem preventive maintenance berbasis AI, yang menurutnya menunjukkan pentingnya pemahaman mendalam tentang neural network bagi mahasiswa ke depan.

Supriyono mendorong setiap fakultas dan program studi untuk menjadikan FGD ini titik awal penguatan kurikulum, riset, dan laboratorium terkait kecerdasan artifisial. UMS, tegasnya, harus bersiap menjadi kampus berdaya saing tinggi dalam inovasi berbasis data dan algoritma.

FGD kemudian dilanjutkan dengan pemaparan dari Kepala Pusat Pengembangan Talenta Digital Komdigi RI, Dr.Eng. Said Mirza Pahlevi, M.Eng., B.Eng.. Kehadirannya menjadi penanda bahwa pemerintah serius mempertimbangkan UMS sebagai mitra strategis dalam ekosistem talenta AI nasional.

Said menjelaskan bahwa Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) tengah membangun ekosistem AI nasional secara menyeluruh, mulai riset, pelatihan talenta, hingga inkubasi startup. Dua program yang dinilai sangat relevan dengan kekuatan akademik UMS yaitu:

1. Indonesia Artificial Intelligence Center (IAIC)

UMS diproyeksikan dapat menjadi bagian dari jaringan pusat unggulan riset AI yang tersebar secara virtual di berbagai kota. Kolaborasi ini memungkinkan peningkatan reputasi UMS sebagai institusi yang aktif dalam riset dan inovasi AI.

2. AI Talent Factory

Program pembinaan talenta AI dengan target 10.000 talenta per tahun. UMS, dengan ekosistem fakultas digital yang kuat, berpotensi menjadi mitra penyelenggara sekaligus pusat pelatihan.

Said menegaskan bahwa pemerintah tidak dapat bekerja sendiri. Pengembangan ekosistem AI memerlukan kontribusi universitas—penyedia talenta, pusat riset, sekaligus inkubator inovasi teknologi.

Kami melihat UMS memiliki kesiapan dan potensi besar untuk terlibat,” tegasnya.

Editor: Al-Afasy

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE