UMS Unjuk Prestasi Global, Bawa Pulang 4 Medali Emas di ISIF 2025

PWMJATENG.COM, SURAKARTA — Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) meraih empat medali emas pada ajang 7th International Science and Invention Fair (ISIF) 2025 yang digelar di Bali pada 12–15 November 2025. Prestasi ini mempertegas komitmen UMS dalam melahirkan inovasi berkelas global.
ISIF 2025 merupakan kompetisi sains dan teknologi yang mempertemukan para inovator muda dari berbagai negara. Prestasi empat medali emas yang diraih tim UMS menunjukkan kemampuan mahasiswa dalam mengintegrasikan riset dan teknologi di bidang kesehatan.
Direktur Direktorat Kemahasiswaan dan Pengembangan Talenta Inovasi (DKPTI) UMS, Ir. Ahmad Kholid Alghofari, S.T., M.T., mengapresiasi capaian tersebut.
“Prestasi ini menunjukkan bahwa talenta dan inovasi mahasiswa kita mampu bersaing di tingkat global,” ujarnya.
Salah satu medali emas diraih melalui inovasi ‘Panda Spray’, produk pereda nyeri berbahan daun pandan. Ketua tim, Samiyem, menjelaskan bahwa pandan mengandung senyawa seperti propanoida, alkaloid, dan tanin yang berpotensi meredakan nyeri.
“Kami mencari bahan yang mudah ditemukan di sekitar kita tetapi belum dimanfaatkan secara optimal. Daun pandan ternyata punya manfaat sebagai pereda nyeri,” jelasnya.

Tim berikutnya, ‘Nansyi’ (Nano Technology Syifa), mengembangkan nanoemulsi berbahan benalu sebagai sistem penghantaran obat anti-inflamasi. Ketua tim, Dany Hendrawan, menuturkan bahwa nanoemulsi dapat meningkatkan efektivitas obat sekaligus membantu mengurangi risiko efek samping jangka panjang.
“Benalu yang dianggap parasit kami jadikan inovasi untuk penghantaran obat yang lebih cepat dan efisien,” ujarnya.

Tim ‘Sunchips’ memperkenalkan kue kering tipis rendah kalori berbahan campuran tepung biji bunga matahari, biji buah nangka, dan tepung jagung. Inovasi ini ditujukan sebagai alternatif camilan sehat di tengah meningkatnya angka obesitas di Indonesia.
Perwakilan tim, Afiza Fitriana Sabilla, menyampaikan bahwa obesitas merupakan salah satu faktor risiko penyakit degeneratif.
“Obesitas dapat memicu berbagai penyakit tidak menular seperti jantung dan stroke. Karena itu kami membuat camilan sehat untuk pencegahan,” paparnya.

Medali emas lainnya diperoleh melalui inovasi digital ‘ZIMO: A Next-Generation Gamified Digital Health Innovation’, aplikasi gamifikasi berbasis kecerdasan buatan yang membantu memantau status gizi remaja secara real time.
Ketua tim, Hanifah Herawati, menjelaskan bahwa ZIMO dirancang untuk menjawab tantangan triple burden malnutrition pada remaja: kekurangan gizi, kelebihan gizi, dan defisiensi mikronutrien.
“ZIMO memiliki fitur permainan dan pemantauan IMT secara langsung, termasuk kemampuan AI untuk mengidentifikasi makanan melalui foto,” tuturnya.
Kontributor: (Roselia/Humas)
Editor: Al-Afasy



