UMS Perluas Kontribusi Global melalui Program Edukasi Gizi di Mekah

PWMJATENG.COM, SURAKARTA — Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) melalui Program Hibah DRPPS melaksanakan Pengabdian kepada Masyarakat Kemitraan Internasional (PkM-KI) di Arab Saudi. Kegiatan yang berlangsung sejak Agustus hingga November 2025 ini menyasar mahasiswa Indonesia serta pekerja migran (ummahat) yang tinggal di Kota Mekah. Fokus program adalah pemantauan status gizi dan edukasi pola makan gizi seimbang bagi WNI.
Ketua tim, Muwakhidah, SKM., M.Kes.Epid., menjelaskan bahwa tingginya kasus penyakit tidak menular (PTM) seperti hipertensi, diabetes, dan kolesterol di Arab Saudi menjadi alasan utama pemilihan topik pengabdian.
“Banyak mahasiswa dan pekerja migran menghadapi pola makan tinggi lemak dan gula, sementara akses pemeriksaan kesehatan mereka terbatas. Kami ingin hadir memberikan edukasi praktis sekaligus pemeriksaan kesehatan,” ujarnya, Selasa (18/11).

Program diawali dengan webinar berseri yang terdiri atas lima sesi dan diikuti oleh 87 peserta, termasuk mahasiswa UMS, mahasiswa Indonesia di Mekah, serta pekerja migran. Webinar dibuka oleh Rektor UMS, Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum., serta menghadirkan narasumber dari PCIM–PPMI Arab Saudi dan dosen UMS.
Materi meliputi pencegahan hipertensi dan diabetes, pemantauan status gizi, serta penerapan gizi seimbang sesuai pedoman Isi Piringku.
Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan peserta, ditandai dengan kenaikan skor pre-test dan post-test. Diskusi berlangsung aktif, terutama terkait tantangan menjaga pola makan sehat di Arab Saudi yang dikenal dengan kuliner tinggi lemak dan karbohidrat.
Selain webinar, tim UMS juga melaksanakan pemeriksaan kesehatan di Rumah Dakwah PCIM Ranting Mekah. Pemeriksaan meliputi berat badan, tinggi badan, lemak tubuh, tekanan darah, gula darah, kolesterol, dan asam urat.
dr. Retno Sintowati, M.Sc., menyampaikan bahwa sebagian besar peserta memiliki status gizi overweight dan kadar kolesterol di atas normal.
“Temuan ini mempertegas perlunya edukasi gizi seimbang bagi komunitas WNI di Mekah,” jelasnya.
Banyak peserta mengaku baru pertama kali melakukan pemeriksaan kesehatan sejak berada di Arab Saudi. Hal ini disampaikan oleh Listyani Hidayati, M.Kes., salah satu narasumber program.
Program ini terselenggara melalui kerja sama UMS dengan PCIM Arab Saudi serta komunitas mahasiswa dan ummahat di Mekah. Selain pemeriksaan kesehatan, peserta mendapatkan konseling gizi sebagai tindak lanjut.
Tim berharap pemeriksaan rutin, terutama tekanan darah dan status gizi, dapat dilakukan pada setiap pertemuan komunitas.
“Kami ingin mahasiswa dan pekerja migran mampu memantau kesehatannya secara mandiri serta menerapkan pola makan yang lebih baik. Dengan demikian, mereka dapat terhindar dari PTM sejak dini,” ujar Muwakhidah.
Melalui program pengabdian internasional ini, UMS menegaskan komitmennya untuk memberikan manfaat tidak hanya pada tingkat nasional, tetapi juga global.
“PkM-KI ini memperkuat jejaring internasional Muhammadiyah sekaligus menghadirkan kontribusi nyata UMS di bidang pendidikan dan kesehatan global,” pungkasnya.
Kontributor: (Fika/Humas)
Editor: Al-Afasy



