
PWMJATENG.COM, Wonogiri – Rumah Sakit Muhammadiyah (RSM) Selogiri menggelar pembinaan karyawan bertajuk “Khittah Perjuangan Muhammadiyah Menuju Kualitas Umat” di Aula Muzdalifah, Selasa (28/11). Kegiatan yang diikuti sekitar 80 peserta itu menghadirkan narasumber dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah Selogiri, Untung Suparmin.
Dalam paparannya, Untung menegaskan bahwa Khittah merupakan landasan penting dalam gerak organisasi Muhammadiyah. “Khittah adalah konsep dasar yang menjadi pedoman bagi Muhammadiyah dalam menjalankan aktivitasnya,” ujarnya di hadapan para peserta. Ia menambahkan, dengan memahami dan menerapkan Khittah, warga Muhammadiyah akan mampu meningkatkan kualitas umat sekaligus memperkuat peran dakwah.
Materi yang dibahas meliputi pengertian Khittah, perbedaan antara AD/ART dan Khittah, sejarah serta perkembangan Khittah, hingga nilai-nilai utama yang terkandung di dalamnya. Untung juga menguraikan contoh penerapan Khittah dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam konteks pribadi maupun kelembagaan.
Baca juga, Aplikasi Al-Qur’an Muhammadiyah (Qur’anMu)
Pembinaan ini menjadi bagian dari agenda rutin RSM Selogiri yang dilaksanakan setiap pekan secara bergantian. Setiap karyawan diwajibkan mengikuti kegiatan tersebut minimal sekali dalam sebulan. Menurut panitia, program ini dirancang untuk memperkuat pemahaman nilai-nilai Islam dan kemuhammadiyahan di lingkungan rumah sakit.

Suasana kegiatan berjalan khidmat. Para peserta tampak antusias menyimak pemaparan yang disampaikan dengan gaya komunikatif. Beberapa karyawan menyampaikan bahwa kegiatan ini memberikan motivasi baru dalam bekerja dan berdakwah. “Melalui pembinaan seperti ini, kami merasa lebih paham makna bekerja di Amal Usaha Muhammadiyah, bukan sekadar mencari nafkah, tapi juga beribadah,” ungkap salah satu peserta usai kegiatan.
Dalam sesi penutup, Untung mengajak seluruh karyawan untuk melakukan refleksi diri sebagai bagian dari Amal Usaha Muhammadiyah (AUM). Ia menekankan bahwa setiap karyawan hendaknya mampu berperan sebagai mujahid dakwah, baik di tempat kerja maupun di tengah masyarakat. “Kita jangan sampai melanggar pesan KH. Ahmad Dahlan yang sangat terkenal: Hidup-hidupilah Muhammadiyah dan jangan mencari kehidupan dalam Muhammadiyah,” tutur Untung mengutip wasiat pendiri Muhammadiyah tersebut.
Ia juga mengajak peserta untuk mengevaluasi hubungan mereka dengan AUM. “Setiap karyawan perlu bertanya kepada dirinya sendiri, apakah hubungan dengan Amal Usaha Muhammadiyah selama ini sudah mencerminkan sikap yang zalim, adil, atau ihsan?” ujarnya menutup sesi.
Kontributor : Untung
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha



