
PWMJATENG.COM, Surakarta – Asosiasi Kantor Urusan Internasional Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (ASKUI PTMA) menggelar forum strategis yang berlangsung selama tiga hari, 20–22 Oktober 2025, di Karanganyar, Jawa Tengah. Pertemuan ini diikuti para kepala dan staf Kantor Urusan Internasional (KUI) dari berbagai Universitas Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) di Indonesia.
Agenda tersebut menjadi ajang penting untuk merumuskan arah kebijakan ASKUI PTMA ke depan, memperkuat sinergi antarkampus, serta membangun semangat kebersamaan dalam menghadapi tantangan globalisasi pendidikan tinggi.
Ketua ASKUI PTMA periode 2025–2027, Aidil Syah Putra, mengatakan, ada beberapa langkah strategis yang menjadi fokus kepengurusan baru. Salah satunya ialah menjangkau kembali PTMA yang belum tercatat dalam database ASKUI. Selain itu, program penguatan Big Data yang sudah dimulai sebelumnya akan terus dilanjutkan.
“Kami juga mengakomodasi aspirasi dari anggota ASKUI PTMA, terutama terkait persoalan akreditasi. Isu internasionalisasi ini akan diisi dalam borang akreditasi dan perangkingan agar PTMA bisa masuk ke daftar 100 atau 150 besar. Itu strategi yang akan kita rampungkan bersama,” ujarnya, Rabu (22/10).
Selain diskusi strategis dan pelantikan pengurus baru, ASKUI PTMA juga menggelar kegiatan kebersamaan berupa trip adventure di kawasan Kemuning, Karanganyar. Kegiatan yang diikuti seluruh peserta ini menjadi sarana rekreasi sekaligus mempererat hubungan antaranggota.
“Kegiatan gathering di hari ketiga ini bertujuan agar rekan-rekan yang sebelumnya belum dekat bisa saling mengenal lebih baik. Kami ingin membangun kekompakan agar ASKUI PTMA semakin solid,” tutur Aidil.
Baca juga, Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1447 H
Ia menambahkan, ke depan ASKUI PTMA akan mendorong lebih banyak kampus menjalankan program internasionalisasi. Dengan demikian, jumlah PTMA yang meraih akreditasi Unggul juga akan meningkat.
Sementara itu, Wijianto, Kasubdit Hospitalitas DRKUI Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), menilai ASKUI PTMA berperan penting dalam memperkuat jejaring kerja sama antarkampus Muhammadiyah di Indonesia. Menurutnya, UMS sebagai bagian dari keluarga besar Muhammadiyah merasa memiliki tanggung jawab moral untuk membantu kampus lain dalam pengembangan internasionalisasi.

“Ini bisa menjadi motivasi bagi universitas lain untuk mendapatkan capaian serupa. Selama ini UMS juga sudah menjadi mentor bagi sejumlah PTMA dalam mendatangkan mahasiswa asing, misalnya melalui beasiswa KNB atau program TIAS,” jelasnya.
Wijianto berharap, ASKUI PTMA semakin kokoh menjadi wadah bagi seluruh PTMA dalam upaya memajukan pendidikan tinggi Muhammadiyah di tingkat global. Ia juga menekankan pentingnya peran UMS sebagai kampus percontohan dalam pengelolaan mahasiswa internasional dan pengembangan jejaring global.
“UMS siap menjadi model dalam manajemen internasionalisasi, agar kampus lain dapat belajar dan mengadaptasi sistem yang telah terbukti efektif,” ujarnya.
Kontributor : Maysali
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha