Berita

Pendidikan Berbasis Cinta, Rahasia Membangun Generasi Merdeka dan Berkarakter

PWMJATENG.COM, Jakarta – Kegiatan Peningkatan Kapasitas Praktik Baik Sekolah/Madrasah dalam Mengoptimalkan Growth Mindset dan Pembelajaran Mendalam menjadi sorotan penting dalam upaya memperkuat kualitas pendidikan nasional. Acara yang diinisiasi oleh Majelis Pendidikan Dasar, Menengah, dan Pendidikan Nonformal (Dikdasmen dan Nonformal) PP Muhammadiyah bekerja sama dengan UNICEF serta Global Partnership for Education (GPE) ini berlangsung di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (15/10/2025).

Baharuddin, selaku panitia kegiatan, menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya acara tersebut. Ia menilai kolaborasi antara Muhammadiyah, UNICEF, dan GPE menjadi langkah nyata dalam meningkatkan mutu pendidikan Indonesia. “Kami merasa bangga atas kerja sama ini. Semoga kegiatan ini memberi manfaat besar bagi dunia pendidikan Indonesia,” ujarnya.

Dalam forum tersebut, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Amien Suyitno, memberikan pesan yang menggugah. Ia menegaskan bahwa guru sejati bukan sekadar pengajar, tetapi teladan hidup bagi peserta didik. “Guru itu adalah kurikulum yang hidup,” tuturnya.

Menurut Amien, keteladanan menjadi inti dari proses pendidikan. Ia menilai, karakter positif tidak tumbuh hanya dari kata-kata, tetapi dari perilaku nyata yang diperlihatkan oleh para pendidik. “Guru yang jujur, penuh kasih, dan berintegritas akan menanamkan nilai yang jauh lebih dalam dibanding sekadar teori di kelas,” katanya.

Baca juga, EMT Muhammadiyah Resmi Terverifikasi: Jadi yang Pertama di Indonesia, Kado Milad ke-113 Muhammadiyah

Ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam membangun ekosistem pendidikan yang sehat. Menurutnya, keberhasilan pendidikan tidak mungkin lahir dari kerja individu. “Sinergi antara lembaga pendidikan, guru, orang tua, dan masyarakat menjadi fondasi penting untuk menciptakan pendidikan karakter yang berkelanjutan,” ujarnya menambahkan.

Lebih lanjut, Amien mengajak seluruh pihak untuk membangun kurikulum berbasis cinta—kurikulum yang mengedepankan semangat growth mindset dan memerdekakan peserta didik. Ia menilai, pendekatan semacam itu akan melahirkan generasi cerdas secara intelektual, matang secara emosional, dan luhur secara spiritual.

“Pendidikan harus menumbuhkan semangat belajar yang tidak didorong oleh ketakutan, tetapi oleh cinta. Ketika anak didik belajar dengan bahagia, mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang tangguh dan berkarakter,” ungkapnya.

Dalam pandangannya, pendidikan bukan hanya soal nilai akademik, melainkan juga tentang pembentukan manusia seutuhnya. Ia menegaskan bahwa ukuran keberhasilan pendidikan terletak pada kemampuan lembaga pendidikan dalam menumbuhkan keimanan, keilmuan, dan akhlak mulia.

“Keberhasilan pendidikan tidak diukur dari seberapa tinggi nilai ujian, tetapi dari seberapa besar lembaga pendidikan mampu mencetak manusia beriman dan berakhlak. Pendidikan sejatinya adalah jalan cinta dan kemanusiaan yang memerdekakan,” pungkas Amien Suyitno.

Kontributor : Hendra
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE