
PWMJATENG.COM, Surakarta – Sebanyak 83 murid kelas II SD Muhammadiyah Program Khusus (PK) Kottabarat Solo mengikuti kegiatan field trip bertema permainan edukatif di Karangasri Outbound, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (16/10/2025). Kegiatan ini menjadi ajang pembelajaran luar kelas yang sarat makna dan menyenangkan.
Koordinator tim kelas II, Rini Dewi Puspitasari, menjelaskan bahwa kegiatan outbound ini bertujuan menanamkan nilai-nilai karakter melalui pengalaman langsung. “Permainan edukatif bisa menjadi sarana pembelajaran yang efektif untuk menanamkan budi pekerti. Di usia ini, anak-anak sedang berada pada tahap ingin mempelajari hal konkret, bukan sekadar teori. Kami berharap kegiatan ini dapat melatih kekompakan, ketangkasan, strategi, dan kemampuan memecahkan masalah,” ungkapnya.
Sebelum berangkat, para murid melaksanakan salat Duha dan doa bersama di hall utama sekolah. Tepat pukul 07.00 WIB, rombongan berangkat menggunakan bus menuju lokasi kegiatan. Perjalanan ditempuh sekitar dua setengah jam dengan suasana penuh antusias.
Setibanya di Karangasri Outbound, para murid disambut hangat oleh tim pemandu. Mereka tampak ceria ketika diajak berfoto bersama sebagai kenang-kenangan. Setelah itu, seluruh peserta diarahkan ke pendopo untuk mengikuti sesi pembukaan, permainan pemanasan, dan pembentukan kelompok.
Kegiatan permainan dibagi menjadi tiga kelompok besar, masing-masing dipandu oleh dua pemandu profesional. Secara bergiliran, mereka mencoba beragam tantangan seperti two line bridge, acid river, spider web, flying fox, halang rintang, dayung perahu karet, tangkap ikan, susun balok keseimbangan, hingga transfer busa.
Baca juga, EMT Muhammadiyah Resmi Terverifikasi: Jadi yang Pertama di Indonesia, Kado Milad ke-113 Muhammadiyah
Salah satu peserta, Noureen Shofa Prameswari, mengaku sempat takut saat hendak mencoba flying fox. “Kakiku gemetar waktu naik tangga menuju lintasan. Tapi karena semangat teman-teman dan dukungan dari kakak pemandu, aku akhirnya berani mencoba. Setelah sampai di garis akhir, aku sadar permainan ini mengajarkan keberanian, keseimbangan, fokus, dan rasa percaya diri,” tuturnya dengan wajah gembira.
Selain bermain, tim pemandu juga memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan serta cara berinteraksi dengan alam secara bijak. Materi ini disampaikan di sela waktu istirahat untuk menanamkan kesadaran ekologis sejak dini.

Menurut Rini, kegiatan outbound ini merupakan bentuk pembelajaran lintas mata pelajaran yang menggabungkan nilai Pendidikan Al Islam dan Pendidikan Pancasila. “Tema besar yang kami angkat adalah nilai-nilai karakter murid. Proses pembelajaran tidak hanya lewat teori, tetapi juga melalui pengalaman langsung di lapangan. Anak-anak belajar bekerja sama, berempati, dan saling menghargai,” ujarnya.
Menjelang sore, kegiatan ditutup dengan sesi refleksi. Dalam kesempatan itu, para murid diminta menceritakan kesan dan pelajaran yang mereka peroleh selama kegiatan berlangsung. Rini menambahkan, sesi refleksi penting untuk mengetahui tingkat kepuasan dan memahami sisi yang perlu diperbaiki di kegiatan mendatang.
“Kami ingin anak-anak tidak hanya senang bermain, tetapi juga menyadari nilai yang terkandung di setiap aktivitas. Dari refleksi ini, kami bisa mengevaluasi kegiatan agar ke depan semakin bermakna,” kata Rini menegaskan.
Kontributor : Nikmah Hidayati
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha