BeritaKabar Daerah

Workshop Kurikulum TPA di PRM Waru Jadi Pemantik Pembaruan Pembelajaran Santri di Era Digital

PWMJATENG.COM, Karanganyar – Suasana Masjid Nur Rahman, Desa Waru, Kecamatan Kebakkramat, Karanganyar, tampak berbeda pada Minggu (12/10/2025) pagi. Puluhan peserta dari berbagai Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) memenuhi aula masjid untuk mengikuti Workshop Kurikulum TPA yang digelar Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Waru bekerja sama dengan Takmir Masjid Nur Rahman.

Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 10.00 WIB itu diikuti 40 peserta, terdiri atas guru TPA, pengurus takmir, dan kader muda Muhammadiyah. Tujuan utama kegiatan ini adalah memperkuat kapasitas para pengajar agar mampu merancang dan menerapkan kurikulum TPA yang lebih sistematis, menarik, dan relevan dengan perkembangan anak-anak masa kini.

Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kebakkramat, Paryono, dalam sambutannya menegaskan bahwa pembaruan kurikulum merupakan kebutuhan mendesak bagi lembaga pendidikan Al-Qur’an di tingkat akar rumput.

“Anak-anak zaman sekarang perlu pendekatan belajar yang kreatif dan menyenangkan. Workshop ini menjadi upaya agar para ustaz dan ustazah mampu menyusun pembelajaran yang relevan dengan perkembangan zaman,” kata Paryono.

Workshop ini menghadirkan narasumber utama, Mahasri Shobabiya, dosen Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Ia menjelaskan konsep kurikulum tematik integratif dalam pembelajaran Al-Qur’an. Dalam paparannya, Mahasri menekankan pentingnya kolaborasi antara pendidik dan lingkungan sekitar.

“Kurikulum TPA seharusnya tidak hanya menekankan hafalan, tetapi juga pembentukan karakter dan akhlak melalui kegiatan kontekstual yang dekat dengan kehidupan anak,” ujarnya.

Baca juga, Muhammadiyah Umumkan Jadwal Puasa Ramadan 2026, Catat Tanggal Resminya!

Para peserta tampak antusias mengikuti setiap sesi. Format workshop yang menggabungkan diskusi, presentasi rancangan kurikulum, dan tukar pengalaman antar-pengelola TPA membuat kegiatan berlangsung interaktif. Melalui metode partisipatif ini, para guru mendapat pengalaman langsung dalam menyusun materi ajar yang efektif dan menyenangkan.

Salah satu peserta, Hartono, mengaku mendapatkan banyak manfaat dari kegiatan ini.
“Saya sangat senang bisa ikut workshop ini. Materinya bagus dan pembicaranya inspiratif. Saya jadi paham bagaimana membuat pembelajaran TPA lebih menarik. Selama ini, pengelolaan TPA sering hanya dilakukan oleh satu atau dua orang saja,” ungkapnya bersemangat.

Selain sesi utama, panitia juga menyiapkan sharing session antar peserta untuk saling bertukar praktik baik. Dari diskusi tersebut, muncul berbagai ide segar, seperti penggunaan media digital sederhana untuk mengajarkan tajwid dan kisah para nabi.

Workshop ini terselenggara berkat dukungan penuh PRM Waru, PCM Kebakkramat, dan Takmir Masjid Nur Rahman. Ketua panitia, Suyono, menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat.
“Kerja sama dan semangat para peserta menjadi bukti nyata bahwa pembaruan pendidikan Al-Qur’an bisa dimulai dari tingkat desa,” ujarnya.

Pada akhir kegiatan, peserta menerima sertifikat keikutsertaan sebagai bentuk komitmen mereka dalam meningkatkan kualitas pendidikan Al-Qur’an di lembaganya masing-masing. Acara kemudian ditutup dengan doa bersama dan pesan motivasi agar semangat pembaruan terus terjaga melalui pertemuan rutin dan kolaborasi antar-TPA.

Kontributor : Agus
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE