
PWMJATENG.COM, Yogyakarta – Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) secara daring pada Sabtu (11/10). Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan MPI Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) se-Indonesia, termasuk dari Jawa Tengah.
Ketua MPI PP Muhammadiyah, Muchlas, memimpin langsung jalannya rakor. Hadir pula Wakil Ketua MPI PP Muhammadiyah, Ismail Fahmi, Sekretaris Anam Sutopo, serta jajaran anggota lainnya. Dalam kesempatan tersebut, Muchlas menyampaikan sejumlah arah kebijakan penting menjelang Milad ke-113 Muhammadiyah yang akan digelar pada November mendatang.
Dalam sambutannya, Muchlas mengungkapkan bahwa pada resepsi Milad nanti, Muhammadiyah akan meluncurkan platform digital bernama SATUMU, singkatan dari Satu Data Muhammadiyah. Platform ini dirancang sebagai langkah konkret organisasi untuk memperkuat konsolidasi data secara nasional.
“Melalui SATUMU, Muhammadiyah tidak hanya bertransformasi menuju konsolidasi digital, tetapi juga memperkuat perannya sebagai organisasi berbasis data,” ujar Muchlas. Ia menegaskan, kehadiran platform ini akan menjadi tonggak penting bagi tata kelola organisasi yang lebih modern dan efisien.

Lebih lanjut, Muchlas menjelaskan bahwa SATUMU bukan sekadar sistem informasi, melainkan sebuah ekosistem data yang akan menghubungkan seluruh elemen Muhammadiyah dari pusat hingga ranting. Dengan sistem tersebut, data organisasi, amal usaha, hingga anggota dapat diintegrasikan secara terpadu dan terverifikasi.
Baca juga, Muhammadiyah Umumkan Jadwal Puasa Ramadan 2026, Catat Tanggal Resminya!
Menurutnya, langkah digitalisasi ini merupakan bentuk kesiapan Muhammadiyah menghadapi tantangan era informasi yang kian kompleks. “Kita harus mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Data menjadi kunci pengambilan keputusan yang cepat, tepat, dan berbasis bukti,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua MPI PP Muhammadiyah, Ismail Fahmi, menambahkan bahwa SATUMU akan memperkuat tata kelola data organisasi dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas. Ia menilai, sistem satu data ini akan mempermudah koordinasi antarwilayah serta mendukung penyusunan kebijakan berbasis analisis data yang akurat.

“Dengan SATUMU, Muhammadiyah akan memiliki basis data yang solid. Dari situ, kita dapat mengukur capaian, membuat strategi pengembangan, hingga memperkuat peran dakwah dan pelayanan sosial,” terang Ismail.
Sekretaris MPI PP Muhammadiyah, Anam Sutopo, juga menegaskan pentingnya kolaborasi antarwilayah dalam mewujudkan keberhasilan SATUMU. Ia mendorong setiap MPI di tingkat wilayah dan daerah untuk aktif berkontribusi dalam pendataan dan validasi data.
“Keterlibatan seluruh struktur sangat penting. SATUMU bukan hanya proyek pusat, tetapi milik seluruh Muhammadiyah,” katanya.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha