
PWMJATENG.COM, Boyolali – Sebanyak 77 siswa kelas VI SD Muhammadiyah Program Khusus Banyudono, Boyolali, mengikuti kegiatan Pengamatan Pembelajaran Lapangan (PPL) di Taman Pintar Yogyakarta, Kamis (9/10). Sejak pagi, para siswa tampak bersemangat mengikuti setiap agenda yang telah disusun oleh panitia.
Kegiatan ini diketuai oleh Putri Endriastuti, dengan pendamping dua guru kelas VI, Shela dan Iin, serta dua guru mata pelajaran, Zuma dan Sannang. Mereka mengawal seluruh rangkaian agar berjalan lancar dan tetap berorientasi pada pembelajaran yang menyenangkan.
Taman Pintar yang terletak di Jalan Panembahan Senopati No. 1–3, Yogyakarta, dikenal sebagai destinasi wisata edukatif yang memadukan rekreasi dan pendidikan. Dengan lebih dari 35 zona dan 3.500 alat peraga interaktif, tempat ini menjadi ruang belajar ideal bagi anak-anak untuk mengenal sains, teknologi, seni, dan budaya secara langsung. Akses ke pusat buku eks Shopping Centre turut memperkaya pengalaman edukatif pengunjung.
Agenda pertama para siswa adalah belajar membatik. Mereka membuat pola di atas kain, mencanting, dan mewarnainya dengan hati-hati. Aktivitas tersebut bukan hanya melatih ketelitian dan kreativitas, tetapi juga menumbuhkan rasa cinta terhadap warisan budaya bangsa.
“Kami ingin anak-anak tidak hanya mengenal batik sebagai pakaian, tetapi juga memahami proses dan nilai budaya di baliknya. Dengan membatik langsung, mereka belajar menghargai karya dan kearifan lokal,” ujar Putri Endriastuti, ketua kegiatan PPL.
Baca juga, Muhammadiyah Umumkan Jadwal Puasa Ramadan 2026, Catat Tanggal Resminya!
Kegiatan membatik ini juga menjadi refleksi atas peringatan Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2 Oktober lalu. Selama proses pengeringan batik, siswa melanjutkan kunjungan ke Planetarium Taman Pintar. Di dalam wahana tersebut, mereka menyaksikan simulasi digital suasana langit malam Yogyakarta lengkap dengan bintang, planet, serta benda langit lainnya.

Pertunjukan itu kemudian dilanjutkan dengan pemutaran film edukatif tentang perjalanan manusia ke Bulan. Film tersebut ditayangkan di layar kubah setengah lingkaran, dengan kursi rebah yang menambah kenyamanan dan keseruan belajar. Anak-anak terlihat antusias dan sesekali mengungkapkan rasa kagum saat melihat visual luar angkasa yang begitu nyata.
Setelah puas menjelajah wahana edukatif, rombongan melanjutkan perjalanan ke Janti Park, Klaten. Di tempat ini, para siswa mengikuti kegiatan berenang bersama. Selain menyenangkan, kegiatan renang juga menjadi sarana pembelajaran jasmani yang sesuai dengan anjuran Rasulullah SAW untuk belajar berenang.
Melalui aktivitas ini, siswa tidak hanya berolahraga, tetapi juga belajar pentingnya menjaga kesehatan dan keberanian diri. Suasana penuh keceriaan tampak di kolam renang ketika mereka saling menyemangati dan menikmati kegiatan penutup tersebut.
Kepala Sekolah SD Muhammadiyah PK Banyudono, Pujiono, mengapresiasi semangat para guru pendamping dan siswa yang telah mengikuti kegiatan dengan disiplin. Ia menegaskan bahwa PPL bukan sekadar kegiatan rekreasi, tetapi juga bagian dari pembelajaran kontekstual.
“PPL bukan sekadar jalan-jalan, tapi bagian dari pembelajaran yang nyata. Anak-anak belajar langsung dari lingkungan sekitar, memperluas wawasan, dan menumbuhkan karakter Islami yang cinta ilmu serta budaya,” ungkap Pujiono.
Kontributor : Pujiono
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha