
PWMJATENG.COM, Pekalongan – Upaya menekan angka stunting di Kabupaten Pekalongan kini semakin diperkuat lewat langkah inovatif Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (UMPP). Melalui program StuntCare dan peluncuran aplikasi Catin CERIA (Calon Pengantin Sehat, Reproduksi Ideal, dan Anti Stunting), UMPP menunjukkan komitmen nyata dalam mempersiapkan generasi sehat sejak masa pranikah. Kegiatan tersebut berlangsung di Desa Kranji, Kabupaten Pekalongan, Selasa (7/10).
Program ini merupakan bagian dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang melibatkan 12 kader desa dan tiga tenaga kesehatan dari Puskesmas Kedungwuni I. Para kader mendapat pelatihan intensif tentang kesehatan reproduksi, gizi pranikah, serta keterampilan pemeriksaan dasar seperti pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, hingga pemeriksaan kadar hemoglobin (Hb).
Ketua Tim Pengabdian Masyarakat UMPP, Risqi Dewi Aisyah, menegaskan pentingnya pencegahan stunting sejak masa pranikah. “Calon pengantin merupakan titik awal membangun generasi. Ketika kesiapan kesehatan dan gizi sudah baik sejak pranikah, maka peluang melahirkan anak sehat akan semakin besar,” ujarnya.
Aplikasi Catin CERIA dirancang untuk membantu kader dan calon pengantin melakukan deteksi dini risiko stunting. Aplikasi ini memiliki fitur sederhana yang memudahkan pengguna memasukkan data kesehatan dan memantau hasilnya secara digital. Melalui sistem ini, kader dapat bekerja sama dengan tenaga kesehatan untuk memberikan pendampingan yang lebih cepat dan akurat.
Baca juga, Muhammadiyah Umumkan Jadwal Puasa Ramadan 2026, Catat Tanggal Resminya!
“Dengan teknologi ini, edukasi dan pendampingan bisa dilakukan lebih cepat, akurat, dan berkesinambungan,” tambah Risqi. Ia menilai, integrasi teknologi dalam edukasi kesehatan pranikah menjadi terobosan penting dalam memperkuat upaya pencegahan stunting di masyarakat.
Program StuntCare tak hanya menitikberatkan pada peningkatan kapasitas kader, tetapi juga menanamkan nilai dakwah dalam bidang kesehatan. Para kader didorong menjadi pelopor perubahan perilaku masyarakat agar lebih peduli terhadap gizi dan kesehatan reproduksi. Melalui pendekatan edukatif dan persuasif, mereka diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran kolektif akan pentingnya membangun keluarga sehat.

UMPP juga bekerja sama dengan puskesmas dan pemerintah daerah untuk memperluas jangkauan program ini ke lebih banyak desa di wilayah Pekalongan. Dengan begitu, semakin banyak calon pengantin dapat memperoleh edukasi dan pendampingan kesehatan sebelum memasuki jenjang pernikahan.
Program ini mendapat dukungan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan. Dukungan tersebut tertuang dalam Keputusan Nomor 0419/C3/DT.05.00/2025 tentang penerima Program Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri untuk Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2025.
Langkah UMPP ini sejalan dengan spirit dakwah berkemajuan Muhammadiyah yang mengedepankan kesejahteraan manusia melalui pendidikan dan kesehatan. Membangun keluarga sehat bukan sekadar tanggung jawab individu, tetapi juga bagian dari jihad kemanusiaan.
“Dari calon pengantin yang sehat, lahir generasi kuat yang menjadi pilar peradaban bangsa,” ujar Risqi menutup pernyataannya.
Kontributor : Ainun
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha