BeritaKabar Daerah

Bank Indonesia Dorong Bank Pemerintah, UMKM Muhammadiyah Lampung Siap Nikmati Akses Permodalan Besar-Besaran

PWMJATENG.COM, Bandar Lampung – Program Business Matching Pembiayaan Pelaku Usaha dan UMKM Provinsi Lampung 2025 resmi digelar di Hotel Santika Bandar Lampung, Selasa (30/9/2025). Agenda ini menjadi momentum penting karena mempertemukan langsung pelaku usaha, petani, peternak, UMKM, hingga pekerja migran dengan perbankan nasional.

Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Mandiri, dan Bank Lampung hadir sebagai penyalur pembiayaan. Kehadiran bank milik negara ini menegaskan komitmen pemerintah memperluas akses permodalan masyarakat. Seluruh proses difasilitasi Bank Indonesia (BI) yang bertindak sebagai penghubung agar kebutuhan modal dapat dipertemukan dengan kapasitas perbankan.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Lampung, Bimo Epyanto, membuka acara sekaligus menegaskan pentingnya forum ini. “Kegiatan ini memberi ruang kepada pelaku usaha, agar bisa bekerja sama, agar bisa difasilitasi oleh bank milik negara,” ujarnya.

Ia menjelaskan, pertemuan formal semacam ini merupakan langkah konkret. Menurutnya, pelaku usaha tidak lagi terhambat proses rumit. Mereka bisa langsung berkomunikasi dengan bank, mempresentasikan kebutuhan, dan memperoleh solusi pembiayaan yang sesuai.

Fasilitas pembiayaan yang ditawarkan bank pemerintah melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) bervariasi, mulai dari Rp10 juta hingga Rp500 juta. Sasaran program sangat luas, meliputi petani, peternak, pelaku UMKM lintas sektor, bahkan pekerja migran. Pemerintah berharap skema ini mampu memastikan kelompok masyarakat produktif mendapat akses modal yang adil dan terjangkau.

Tidak hanya itu, kehadiran KUR diharapkan mampu menggeser kebiasaan masyarakat yang bergantung pada pembiayaan informal. Dengan beralih ke lembaga keuangan resmi, mereka dinilai lebih aman, terstruktur, dan memiliki keuntungan jangka panjang.

Bank Indonesia memberikan apresiasi khusus kepada Muhammadiyah Lampung, terutama Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM). BI menilai program pemberdayaan Muhammadiyah mampu menjadi contoh bagi organisasi lain dalam memperkuat basis ekonomi umat.

Kolaborasi BI, perbankan, dan organisasi masyarakat diyakini akan memperkuat ekosistem UMKM Lampung. Harapannya, forum business matching tidak hanya berhenti pada seremoni, tetapi juga melahirkan transformasi ekonomi yang inklusif.

Baca juga, Berita Resmi: Tanfidz Musywil II-III Majelis Tarjih PWM Jawa Tengah

Ketua MPM PWM Lampung, Eddy Waluyo, menegaskan kesempatan ini wajib dimanfaatkan petani dan peternak Jaringan Tani Muhammadiyah (JATAM). “Semua program MPM bekerja sama dengan BI, insyaAllah akan jadi percontohan Jamaah Tani Muhammadiyah se-Indonesia. Petani dan peternak harus bisa memanfaatkan pembiayaan itu sebagai modal usaha, agar ke depan mereka dapat bersaing dan berdaya,” katanya.

Dengan plafon yang ditawarkan, petani JATAM bisa mengembangkan lahan dan meningkatkan kualitas produksi. Sementara peternak dapat memperbesar kapasitas usaha dengan memperbaiki kandang, menambah jumlah ternak, serta memperluas rantai pasok.

Program ini juga menyentuh pekerja migran melalui pendampingan SaranMu Lampung. Ketua SaranMu, Ida Christina, menyambut baik dukungan pembiayaan tersebut. “SaranMu hadir sebagai wadah pendampingan dan pemberdayaan pekerja migran, baik yang sedang bersiap berangkat maupun yang sudah purna migran. Dengan adanya akses permodalan ini, pekerja migran diharapkan tidak hanya mengandalkan pendapatan dari luar negeri, tetapi juga mampu membangun usaha mandiri di kampung halaman setelah kembali,” tuturnya.

Menurutnya, langkah ini akan menciptakan dampak ekonomi berkelanjutan bagi keluarga maupun masyarakat sekitar.

Bank Indonesia menegaskan bahwa Muhammadiyah melalui JATAM, SaranMu, LPUMKM, MEBP, dan MEK Aisyiyah dapat menjadi role model nasional dalam pengelolaan program pembiayaan berbasis komunitas.

Kolaborasi ini diharapkan melahirkan petani dan peternak yang mandiri, pekerja migran yang sejahtera, serta UMKM yang tangguh. Jika berhasil, Lampung akan menjadi daerah percontohan bagi pemberdayaan ekonomi umat di Indonesia. Jamaah Tani Muhammadiyah pun berpotensi tampil sebagai ikon nasional yang berdaya saing dan berkelanjutan.

Kontributor : Tri Priyo
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE