
PWMJATENG.COM, Surakarta – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali menyelenggarakan Masa Taaruf ke-IMM-an yang menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Masta Batch II, Minggu (28/9), di Edutorium KH Ahmad Dahlan. Kegiatan ini bertujuan mengenalkan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) sebagai salah satu organisasi otonom Muhammadiyah sekaligus wadah perkaderan mahasiswa.
Sekretaris Bidang Pendidikan Bahasa dan Potensi Akademik Dewan Pimpinan Daerah IMM Jawa Tengah, Sandya Mahendra, menegaskan bahwa Muhammadiyah telah lama memainkan peran penting, baik dalam kancah nasional maupun global.
“Sepanjang sejarah, Muhammadiyah sudah lebih dari satu abad berkontribusi dalam pembangunan bangsa melalui amal usaha yang jumlahnya begitu banyak,” ungkap Sandya.
Ia menambahkan, besarnya amal usaha yang digerakkan Muhammadiyah telah menempatkannya sebagai salah satu organisasi keagamaan terkaya di dunia dengan nilai aset mencapai Rp400 triliun. Kekayaan tersebut, menurutnya, merupakan bukti nyata dakwah Muhammadiyah melalui amar makruf nahi munkar agar manfaatnya bisa dirasakan masyarakat luas.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Bidang Riset dan Teknologi DPD IMM Jawa Tengah, Fika Annisa Sholihah, memberikan penjelasan tentang peran IMM. Ia menekankan bahwa mahasiswa tidak hanya dituntut untuk aktif di kampus, tetapi juga memiliki tanggung jawab sosial yang besar.
Baca juga, Berita Resmi: Tanfidz Musywil II-III Majelis Tarjih PWM Jawa Tengah
“Kalau kita berbicara mahasiswa, maka kita adalah penyambung lidah masyarakat,” ucap Fika.
Menurutnya, mahasiswa memegang posisi strategis sebagai agen perubahan sosial. Karena itu, mereka harus lebih peka terhadap persoalan yang muncul di tengah masyarakat dan berani menyuarakan solusi.\

Fika menjelaskan, sedikitnya ada empat peran yang melekat pada diri mahasiswa. Pertama, mahasiswa adalah agen perubahan. Kedua, mereka berfungsi sebagai pengendali sosial. Ketiga, mahasiswa merupakan modal utama bangsa. Keempat, mereka menjadi kekuatan moral.
IMM sendiri bergerak pada tiga bidang utama, yakni keagamaan, kemahasiswaan, dan kemasyarakatan. Organisasi ini dirancang bukan hanya sebagai tempat berkumpul, melainkan juga sebagai wadah perkaderan dan pergerakan mahasiswa.
“Tujuan IMM adalah membentuk akademisi Islam yang berakhlak mulia demi mewujudkan cita-cita Muhammadiyah,” jelas Fika.
Usai pemaparan dari kedua narasumber, acara Masta ke-IMM-an UMS dilanjutkan dengan parade komisariat. Kegiatan ini menampilkan berbagai komisariat IMM yang ada di setiap fakultas UMS. Parade tersebut sekaligus menjadi ajang pengenalan organisasi agar mahasiswa baru lebih mengenal struktur IMM di lingkungan kampus.
Kontributor : Maysali
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha