Ribuan Warga Muhammadiyah Pedan Padati Pengajian Ahad Pagi, Hakimuddin Bahas Rahasia Masuk Surga Bersama Keluarga

PWMJATENG.COM, Klaten – Lebih dari 400 warga Muhammadiyah se-Kecamatan Pedan memadati Gedung Islamic Center Muhammadiyah Edy Moeljono Bin Hardjo Soegrito, Ahad pagi (31/8/2025). Pengajian Ahad Pagi yang menjadi agenda rutin ini mengangkat tema menarik: “Masuk Surga Bersama Keluarga” dengan menghadirkan Hakimuddin Salim, sebagai narasumber utama.
Acara dibuka dengan lantunan tilawah Al-Qur’an oleh siswi SMP Muhammadiyah Al Bayyin. Suasana hening penuh khidmat menyelimuti ruangan, menandai dimulainya majelis ilmu yang dinanti jamaah sejak pagi.
Dalam tausiyahnya, Hakimuddin mengingatkan jamaah agar senantiasa bersyukur sejak membuka mata di pagi hari. Ia menekankan, tidur merupakan kematian kecil, sehingga setiap orang yang terbangun harus menyadari bahwa hidup adalah karunia Allah.
“Tidur adalah kematian kecil. Ada yang setelah tidur Allah kembalikan nyawanya, ada pula yang tidak lagi dibangunkan. Maka awali pagi dengan dzikir dan syukur,” ujarnya.
Ia juga mengajarkan doa Rasulullah SAW ketika memasuki pagi hari. Menurutnya, doa tersebut menjadi pengingat agar umat Islam tetap berpegang pada fitrah Islam dan kalimat ikhlas.
Dalam kesempatan itu, Hakimuddin mengutip sebuah hadis Rasulullah SAW: “Apa yang berada antara rumahku dan mimbarku merupakan salah satu taman dari taman-taman surga.” Ia menegaskan bahwa majelis ilmu di dunia ibarat taman surga yang penuh berkah.
“Ketika kita duduk di majelis ilmu, maka sesungguhnya kita sedang berada di taman surga. Oleh karena itu, mengawali hari dengan pengajian, terutama bersama keluarga, menjadi ikhtiar untuk meraih keberkahan hidup,” jelasnya.
Baca juga, Kesederhanaan Pemimpin Ala Rasulullah
Tema utama pengajian pagi itu semakin menguat ketika ia menafsirkan surat At-Tur ayat 21. Ayat tersebut menegaskan bahwa Allah akan mempertemukan orang tua dan anak cucu mereka di surga, selama semuanya beriman.
“Setiap orang tentu mendambakan surga. Namun lebih indah bila kita masuk surga bersama keluarga. Karena itu dakwah jangan hanya berhenti di masyarakat, tetapi harus dimulai dari rumah kita masing-masing,” terangnya.

Hakimuddin juga menyinggung surat Az-Zukhruf ayat 67. Menurutnya, ayat itu mengingatkan bahwa persahabatan atau hubungan keluarga yang tidak dibangun di atas dasar ketakwaan akan berakhir dengan permusuhan di akhirat kelak.
“Banyak orang berbangga dengan persaudaraan atau kekeluargaan, tetapi jika tidak didasari iman dan takwa, semua akan terputus di akhirat. Yang bisa menyatukan kita di dunia hingga akhirat hanyalah ketakwaan,” katanya.
Selepas pengajian, jamaah dijamu dengan sarapan khas soto ayam. Hidangan yang disiapkan oleh Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan Pimpinan Cabang Aisyiyah (MEK PCA) Pedan itu menambah kehangatan suasana. Warga tampak berbincang akrab sambil menikmati santapan pagi.
Suasana penuh kekeluargaan ini menjadi penutup rangkaian kegiatan. Tidak hanya memberi pencerahan rohani, pengajian juga mempererat persaudaraan antarwarga Muhammadiyah Pedan.
Pengajian Ahad Pagi di Pedan telah menjadi tradisi yang konsisten dijalankan. Melalui kegiatan ini, Muhammadiyah setempat berupaya membina umat, memperkuat keluarga, sekaligus meneguhkan komitmen menuju Islam berkemajuan.
Kontributor : Muhammad Farhan
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha