AUMBerita

Mahasiswa Fisioterapi UMS Edukasi Warga tentang Bahaya Hipertensi

PWMJATENG.COM, Sukoharjo – Tim mahasiswa Profesi Fisioterapis Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar pengabdian masyarakat di Puskesmas Gatak, Desa Krajan, Sukoharjo. Kegiatan ini berlangsung pada Jumat (12/9) dengan tema “Gerak Sehat, Tekanan Darah Terkendali”.

Spanduk besar bertuliskan tema tersebut terpampang di depan Posyandu, menandakan rangkaian acara sudah dimulai. Agenda dibuka dengan pemeriksaan tekanan darah peserta, lalu dilanjutkan senam terpadu sebagai langkah promotif dan preventif dalam mencegah hipertensi.

Koordinator tim mahasiswa Fisioterapi angkatan X, Fadhil Kusuma Ningrum, menyebutkan bahwa hipertensi sering dijuluki “Silent Killer” karena tidak menimbulkan gejala jelas. “Hipertensi dapat merusak organ penting seperti jantung, ginjal, dan otak apabila tidak dikendalikan,” ujarnya.

Menurut Fadhil, kegiatan ini diikuti 35 peserta yang mayoritas berusia 40–60 tahun. Ia menjelaskan, kegiatan berlangsung berjenjang mulai dari registrasi, pemeriksaan tekanan darah awal, senam bersama, pengisian kuesioner pre-test, penyuluhan kesehatan bertema Hidup Tenang Tanpa Hipertensi, post-test, hingga pemeriksaan tekanan darah akhir. Acara ditutup dengan sesi doorprize yang menambah antusiasme peserta.

Pada sesi penyuluhan, tim mahasiswa menyampaikan empat materi utama, yakni pengertian hipertensi, faktor risiko, dampak, serta upaya pengendalian. Peserta tampak aktif mengajukan pertanyaan, misalnya soal makanan yang aman bagi penderita hipertensi dan cara mengatur waktu olahraga di tengah kesibukan rumah tangga.

“Materi penyuluhan dibuat informatif, menggunakan media gambar, serta dilengkapi contoh praktis yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Harapannya, informasi ini mudah dipahami dan langsung bisa diterapkan,” jelas Fadhil.

Baca juga, Integrasi Media: Kunci Sukses Reputasi Digital Organisasi

Dalam penyuluhan tersebut, tim memberikan tips sederhana seperti rutin olahraga minimal 30 menit per hari, mengurangi konsumsi garam, menjaga berat badan ideal, menghindari rokok, mengelola stres dengan relaksasi, serta melakukan pemeriksaan tekanan darah rutin di posyandu atau puskesmas.

Fadhil menegaskan bahwa hipertensi tidak hanya sekadar tekanan darah tinggi, melainkan bisa memicu komplikasi serius. “Hipertensi berisiko menyebabkan stroke, serangan jantung, gagal ginjal, bahkan gangguan penglihatan. Dengan kegiatan ini, kami berharap masyarakat lebih memahami pentingnya mengendalikan tekanan darah,” paparnya.

Ia juga mengungkapkan adanya hasil positif setelah kegiatan berlangsung. Menurutnya, tingkat pengetahuan peserta meningkat signifikan. Bahkan, pada pemeriksaan akhir, beberapa peserta yang sebelumnya memiliki tekanan darah tinggi mengalami penurunan setelah mengikuti serangkaian aktivitas.

Tim Profesi Fisioterapis UMS menegaskan bahwa menjaga tekanan darah tetap terkendali bukanlah hal sulit. Langkah kecil namun konsisten, seperti berolahraga, menjaga pola makan, dan memeriksakan tekanan darah secara rutin, dapat memberikan dampak besar.

“Hipertensi adalah masalah kesehatan nyata. Namun, kondisi ini bisa dicegah dan dikendalikan dengan pola hidup sehat. Kami berharap para kader posyandu yang hadir mampu menjadi garda terdepan dalam menyebarkan pengetahuan ini kepada masyarakat,” pungkas Fadhil.

Kontributor : Roselia
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE