AUMBerita

Seru! Perempuan Desa Kandangrejo Belajar Henna dari Pola Arab hingga India

PWMJATENG.COM, Grobogan – Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Semarang kembali menghadirkan rangkaian Sekolah Perempuan Plus 2025 di Desa Kandangrejo, Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan, Ahad (31/8/2025).

Kegiatan yang telah memasuki sesi kedelapan itu mengusung tema “Perempuan Kreatif Merias” dengan menghadirkan narasumber Pringgowati atau yang akrab disapa Pinky. Ia dikenal sebagai praktisi sekaligus pemilik Pinky Henna Art.

Dalam sesi pelatihan, Pinky memperkenalkan dasar-dasar seni henna. Ia menjelaskan jenis-jenis henna, teknik dasar membuat pola di media kertas, serta motif tradisional yang banyak digunakan seperti pola Arab dan India. Setelah mendapat penjelasan, peserta diajak untuk langsung berlatih mengaplikasikan henna pada permukaan kulit.

“Merias dengan henna bukan hanya soal kecantikan, tetapi juga sebuah seni yang bisa menjadi peluang usaha bagi perempuan desa. Dengan memahami pola dan teknik dasar, siapa pun bisa mengembangkan kreativitasnya,” ujar Pinky ketika menyampaikan materi.

Materi yang diberikan meliputi pengenalan henna, alat-alat dasar yang biasa digunakan, pola dasar dan kombinasi motif, teknik pengaplikasian, hingga tips merawat hasil henna agar lebih tahan lama. Peserta terlihat antusias mengikuti setiap sesi, terutama ketika mereka berkesempatan mencoba langsung membuat pola sederhana.

Baca juga, Kekerasan Membawa Mudarat

Pinky menegaskan bahwa keterampilan merias henna dapat dilatih secara mandiri. Menurutnya, jika terus berlatih, hasil karya akan semakin baik dan bisa bernilai ekonomi. Ia juga memberi motivasi agar peserta tidak takut berkreasi dengan berbagai pola.

Salah satu peserta, Listyowati, mengaku baru pertama kali belajar merias dengan henna. Meski awalnya merasa kesulitan, ia mengaku tertantang untuk terus berlatih.

“Saya baru pertama kali belajar henna. Awalnya terlihat sulit, tapi setelah mencoba ternyata menyenangkan. Saya jadi termotivasi untuk terus berlatih agar bisa menjadikannya usaha sampingan,” ucapnya.

Pernyataan tersebut menggambarkan antusiasme peserta lain yang juga merasakan pengalaman serupa. Banyak dari mereka yang sebelumnya belum pernah mengenal seni henna, kini mulai tertarik karena melihat peluang usaha yang bisa dikembangkan dari keterampilan ini.

Rangkaian Sekolah Perempuan Plus 2025 di Desa Kandangrejo tidak hanya bertujuan memperkenalkan keterampilan baru, tetapi juga menumbuhkan kesadaran akan pentingnya kemandirian ekonomi keluarga. Dengan bekal keterampilan seperti seni henna, perempuan desa diharapkan mampu membuka peluang usaha kecil yang bernilai tambah.

Program ini dirancang sebagai wadah pemberdayaan perempuan. IMM Ahmad Dahlan menekankan bahwa kegiatan tersebut merupakan upaya nyata mendukung kreativitas sekaligus kemandirian masyarakat desa.

Kontributor : Salsa
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammad Taufiq Ulinuha

Pemimpin Redaksi PWMJateng.com, Redaktur Rahma.ID.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE