Touring Kebangsaan Muhammadiyah Karanganyar: Gaungkan Semangat Persatuan

PWMJATENG.COM, Karanganyar – Dalam rangka memperingati momentum kemerdekaan Republik Indonesia, Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Karanganyar menggelar acara bertajuk Touring Kebangsaan. Kegiatan yang berlangsung pada Ahad, 31 Agustus 2025 itu menghadirkan semangat kebinekaan dengan melibatkan Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM), Bikersmu, serta Forum Generasi Muda Lintas Agama (Forgimala).
Touring tersebut menjadi ajang silaturahmi sekaligus simbol persatuan di tengah keberagaman. Ketua Panitia, Rahmat Agung Cahyo, menjelaskan bahwa acara ini dirancang tidak hanya untuk memperingati hari kemerdekaan, tetapi juga menumbuhkan rasa persaudaraan lintas agama di kalangan generasi muda.
“Touring Kebangsaan adalah wujud ikhtiar kita untuk merawat persatuan. Dari sini kita ingin menunjukkan bahwa semangat kebangsaan bisa hadir dalam berbagai bentuk, termasuk melalui perjalanan bersama,” katanya.
Acara ini dimulai dari Rumah Dinas Bupati Karanganyar. Ratusan peserta dilepas langsung oleh Bupati Karanganyar, Robert Kristanto, bersama Muh. Rusdiyanto dari PDM Karanganyar. Sebelum pelepasan, suasana khidmat tercipta ketika Ketua Panitia membacakan puisi tentang kebinekaan. Lantunan puisi itu menggaungkan nilai persatuan dan toleransi yang menjadi ruh perjalanan tersebut.
Bupati Karanganyar memberikan apresiasi penuh terhadap kegiatan ini. Menurutnya, Touring Kebangsaan bukan sekadar kegiatan hobi, tetapi sarat makna kebangsaan.
“Touring Kebangsaan bukan sekadar perjalanan motor, melainkan wujud nyata persaudaraan, persatuan, dan cinta tanah air. Saya berharap kegiatan ini bisa menjadi contoh bahwa semangat kebangsaan bisa diekspresikan dengan cara yang positif dan bermanfaat,” ungkap Robert Kristanto dalam sambutannya.
Perjalanan dilanjutkan menuju Pondok Pesantren Daarul Khoir, Nglipar, Gunung Kidul. Di lokasi ini, rombongan disambut hangat oleh pengasuh pesantren dan para santri. Para peserta kemudian mengikuti kajian kebangsaan dan diskusi panel.
Baca juga, Allah Menyayangi Orang yang Istiqomah
Diskusi tersebut membahas pentingnya menguatkan pemahaman terhadap Pancasila serta semangat nasionalisme. Menurut panitia, pondok pesantren dipilih sebagai salah satu titik pemberhentian karena memiliki peran penting dalam menjaga moral dan nilai kebangsaan di tengah masyarakat.
Para peserta antusias mengikuti rangkaian kegiatan. Mereka berdiskusi mengenai bagaimana generasi muda bisa berkontribusi menjaga persatuan bangsa di tengah tantangan globalisasi dan arus digitalisasi yang kian cepat.

Setelah itu, rombongan melanjutkan perjalanan menuju Pantai Baron, Gunung Kidul. Di pantai yang terkenal dengan panorama indahnya itu, para peserta melakukan tadabur alam. Mereka diajak merenungi keindahan ciptaan Tuhan sekaligus menguatkan rasa syukur atas nikmat kemerdekaan.
Tadabur alam ini juga menjadi sarana mempererat tali silaturahmi antar peserta. Kegiatan diakhiri dengan doa bersama agar bangsa Indonesia senantiasa diberkahi persatuan dan kedamaian.
Ketua MPKSDI PDM Karanganyar, Zainudin Ahpandi, menegaskan bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia tidak mungkin diraih tanpa persatuan. Ia mengingatkan, momentum peringatan kemerdekaan harus menjadi ruang untuk mengokohkan kembali semangat kebangsaan.
“Di momentum kemerdekaan ini, kita mengokohkan kembali persatuan anak bangsa, utamanya kaum muda lintas agama. Kita tetap menjaga tauhid yang lurus, tetapi tetap harmoni dalam keberagaman,” ujar Zainudin.
Ia menambahkan, Muhammadiyah melalui berbagai majelis dan amal usahanya selalu berkomitmen menghadirkan kegiatan yang menumbuhkan jiwa kebangsaan, toleransi, dan cinta tanah air.
Kontributor : Rustam
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha