
PWMJATENG.COM, Semarang – Institut Teknologi Statistika dan Bisnis Muhammadiyah Semarang (ITESA) memperkuat kerja sama akademik dengan Universitas Brawijaya (UB) untuk mengembangkan Kurikulum Sains Aktuaria 2025. Kegiatan benchmarking yang digelar di UB, Senin (22/8/2025), menjadi langkah penting dalam memastikan kurikulum baru sesuai standar nasional, asosiasi profesi, serta perkembangan industri.
Benchmarking tersebut berfokus pada pengembangan kurikulum berbasis Outcome Based Education (OBE). Model ini dirancang agar selaras dengan kurikulum Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI) sekaligus memenuhi standar keilmuan aktuaria.
Ketua Departemen Matematika UB, Sa’adatul Fitri, menyampaikan apresiasi atas kunjungan ITESA Muhammadiyah. Ia menilai langkah ini menjadi awal baik untuk membangun kerja sama yang lebih erat. “Kami menyambut dengan hangat inisiatif ITESA. Kolaborasi ini sangat strategis bagi penguatan mutu pendidikan aktuaria,” ujarnya.
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi ITESA Muhammadiyah, Herman Yuliansyah, menegaskan bahwa benchmarking menjadi bagian dari strategi pembaruan kurikulum. Menurutnya, pembaruan ini harus merujuk pada standar nasional, asosiasi profesi, serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Baca juga, Mengkritik Pemerintah Lewat Demonstrasi dalam Islam: Antara Kewajiban dan Etika
Diskusi akademik berlangsung intensif dengan menghadirkan Kaprodi S1 Ilmu Aktuaria UB, Nur Shofianah. Ia menekankan perlunya kurikulum aktuaria mengikuti standar International Actuarial Association (IAA). “Hal ini penting agar lulusan tidak hanya siap di tingkat nasional, tetapi juga mampu bersaing di tingkat internasional,” jelas Nur Shofianah.

Sa’adatul Fitri menambahkan pentingnya kesesuaian antara dosen pengampu dengan mata kuliah yang diajarkan. Ia menyarankan ITESA Muhammadiyah memulai dari modul Manajemen Risiko yang bisa diampu dosen bergelar Magister Manajemen. Menurutnya, hal tersebut menjadi langkah praktis untuk mendukung standar kurikulum PAI.
Selain itu, Noor Hidayat menilai rancangan kurikulum yang disusun ITESA Muhammadiyah sudah sejalan dengan standar PAI dan IndoMS. Ia juga mendorong dosen Sains Aktuaria ITESA untuk melanjutkan studi lanjut dengan fokus riset yang sesuai dengan bidang aktuaria. “Studi lanjut akan memperkuat kapasitas dosen sekaligus menjaga relevansi kurikulum,” katanya.
Kontributor : Aul
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha