Dari Like Jadi Impact, Pemuda Muhammadiyah Kota Surakarta Cetak Kader Digital Dakwah

PWMJATENG.COM, Surakarta – Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kota Surakarta terus mendorong kadernya agar tidak gagap teknologi. Terbaru, organisasi kepemudaan ini menggelar pelatihan media digital bertajuk “Digital Power for Dakwah: Dari Like Jadi Impact” di SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat, Minggu (24/8/2025).
Kegiatan tersebut diikuti 40 peserta yang berasal dari cabang, ranting, hingga masjid di wilayah Surakarta. Mereka dibekali keterampilan videografi dan desain grafis untuk memperkuat dakwah di media sosial.
Ketua PDPM Kota Surakarta, Andi Tri Prasetyo, menegaskan pentingnya memanfaatkan platform digital sebagai sarana amar ma’ruf nahi munkar. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa hampir setiap orang saat ini memiliki gawai dan aktif menggunakan media sosial.
“Hampir semua orang punya Facebook, Instagram, bahkan TikTok. Itu bisa dipakai untuk berdakwah, asalkan punya bekal keterampilan videografi dan desain flayer. Kalau dikelola dengan baik, media sosial akan memberikan dampak positif,” ujarnya.
Ia menambahkan, pelatihan ini diharapkan mampu menjadi bekal nyata bagi kader. “Selamat berlatih dan semoga bermanfaat,” kata Andi.
Dua narasumber profesional dihadirkan untuk mengisi pelatihan. Akbar Van Debar, Creative Director SeperempatMataFilm, mengampu sesi videografi. Sedangkan Calvin Izumi, desainer grafis dari Universitas Muhammadiyah Surakarta, membimbing peserta dalam praktik desain flayer.
Dalam penjelasannya, Akbar Van Debar menekankan bahwa videografi tidak melulu soal alat canggih. Menurutnya, inti dari karya video terletak pada pesan dan konsep yang dibangun.
Baca juga, Sejarah Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Menurut Ustadz Adi Hidayat
“Videografi bukan hanya soal gimbal, drone, atau kamera mahal. Yang terpenting adalah bagaimana pesan yang disampaikan bermakna. Saya ajarkan teori dasar dengan jurus 4 shot cinematic, filosofi fotografi, lalu praktik langsung,” ungkap Akbar.
Ia berharap para peserta mampu menghasilkan karya penuh makna setelah mengikuti sesi tersebut. “Tetap jaya Pemuda Muhammadiyah Surakarta!” tegasnya.

Pada sesi kedua, Calvin Izumi memandu peserta membuat flayer digital sederhana namun elegan. Ia menjelaskan prinsip desain efektif, mulai dari komposisi, tipografi, hingga pemilihan warna. Menurutnya, aspek visual yang tepat akan mempermudah pesan dakwah tersampaikan dengan jelas.
Selain itu, peserta juga dikenalkan pada pemanfaatan aplikasi Canva. Aplikasi ini, kata Calvin, sangat membantu untuk menghasilkan karya grafis dengan cepat tanpa harus memiliki kemampuan teknis yang rumit.
Antusiasme peserta terlihat sejak awal hingga akhir kegiatan. Salah satunya ditunjukkan oleh Nurul Huda Nafi Maula, perwakilan dari Masjid Raudhatul Iman. Ia mengaku mendapat pengalaman baru yang sangat berharga.
“Pemateri sangat detail menjelaskan. Dalam videografi, kami diajari editing hingga hasil video terlihat sinematik. Pada sesi desain flayer, kami belajar membuat undangan atau informasi dengan tampilan simple tapi elegan. Semoga nanti ada workshop lanjutan, misalnya soal algoritma media sosial, supaya dakwah lebih giat dan berdampak luas,” ungkap Nurul.
Kontributor : Aryanto
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha