Kinerja Ortom Muhammadiyah Jawa Tengah 2025 Dipuji, Apa Saja Capaian Mereka?

PWMJATENG.COM, Surakarta – Organisasi otonom (ortom) Muhammadiyah tingkat Jawa Tengah memaparkan laporan kinerja tahun 2025 di hadapan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah. Forum ini digelar dalam agenda rapat pleno PWM Jateng yang berlangsung pada Rabu (27/8/25), dengan menghadirkan seluruh ortom tingkat wilayah.
Dalam forum tersebut, sejumlah ortom Muhammadiyah, seperti ‘Aisyiyah, Nasyiatul ‘Aisyiyah (NA), Hizbul Wathan (HW), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), serta Pemuda Muhammadiyah, menyampaikan capaian, program unggulan, hingga tantangan yang dihadapi organisasi masing-masing.
Setiap ketua atau perwakilan ortom diberi kesempatan untuk menyampaikan progres kinerja atau Key Performance Indicator (KPI) di hadapan pleno PWM Jateng dan Biro Organisasi PWM Jateng. Laporan tersebut mencakup keberhasilan program yang sudah berjalan, strategi pengembangan kaderisasi, serta kendala yang ditemui dalam pelaksanaan kegiatan.
Selain sebagai ruang pelaporan, forum ini juga menjadi ajang evaluasi bersama. Ortom mendapatkan apresiasi atas capaian kinerja mereka, sekaligus masukan konstruktif dari pimpinan PWM Jateng. Harapannya, organisasi otonom ini dapat terus berkembang dengan memperkuat kepemimpinan dan memperluas jangkauan dakwah.
Wakil Ketua PWM Jawa Tengah yang membidangi ortom, Zakiyuddin Baidhawy, hadir langsung memimpin jalannya forum. Ia memberikan catatan positif mengenai perkembangan ortom di Jawa Tengah.
“Kinerja ortom saat ini meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Saya melihat ada kesadaran kolektif untuk terus beraktivitas dan mengembangkan organisasi,” ujarnya saat memberikan tanggapan dalam forum pleno.
Menurut Zakiyuddin, tren positif ini menandakan bahwa ortom Muhammadiyah tidak hanya konsisten menjalankan agenda rutin, tetapi juga mulai melakukan inovasi yang relevan dengan kebutuhan kader dan masyarakat.
Dalam presentasi, beberapa ortom juga menyampaikan tantangan yang mereka hadapi. Mulai dari keterbatasan sumber daya manusia, pendanaan program, hingga dinamika kaderisasi di tingkat bawah. Kendati demikian, semangat untuk memperbaiki diri dan beradaptasi dengan perkembangan zaman menjadi fokus utama.
Baca juga, Hasan Asyari: Meneladani Rasulullah sebagai Bentuk Cinta
PWM Jateng menekankan agar ortom tidak berhenti pada capaian yang telah diraih. Forum ini menjadi pengingat bahwa kaderisasi dan kepemimpinan harus terus ditingkatkan demi melahirkan generasi penerus yang tangguh.
Zakiyuddin menambahkan, keberadaan ortom merupakan pilar penting dalam keberlanjutan gerakan Muhammadiyah. “Ortom harus mampu melahirkan kader yang berintegritas, berilmu, dan memiliki komitmen untuk melanjutkan perjuangan Muhammadiyah di Jawa Tengah maupun di tingkat nasional,” tuturnya.

Dalam konteks ini, kaderisasi dipandang sebagai investasi jangka panjang. Ortom yang aktif dan produktif akan menjadi wadah lahirnya pemimpin masa depan. Oleh sebab itu, program pengembangan kepemimpinan di berbagai level menjadi perhatian serius.
PWM Jateng juga memberikan dorongan agar ortom memperluas jaringan kolaborasi, baik dengan lembaga internal Muhammadiyah maupun mitra eksternal. Dengan demikian, kebermanfaatan gerakan dapat dirasakan lebih luas oleh masyarakat.
Presentasi kinerja ortom di forum pleno ini bukan hanya sekadar formalitas tahunan. Ia mencerminkan energi baru bagi ortom untuk terus bergerak dinamis, menyesuaikan diri dengan tantangan zaman, sekaligus menjaga identitas sebagai bagian dari gerakan dakwah Muhammadiyah.
Melalui evaluasi, apresiasi, dan masukan yang disampaikan PWM Jateng, ortom diharapkan mampu menjaga konsistensi gerakan, memperkuat solidaritas kader, dan tetap berorientasi pada tujuan besar Muhammadiyah.
“Dengan adanya forum ini, ortom dapat terus memperbaiki kualitas organisasi dan meningkatkan peran dalam kehidupan bermasyarakat. Harapan kami, ortom bisa menjadi motor penggerak kaderisasi yang berkelanjutan,” kata Zakiyuddin.
Kontributor : Devy
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha