Kolom

Penganugerahan yang Wajib Disyukuri, Tanpa Kehilangan Nalar Kritis

Penganugerahan yang Wajib Disyukuri, Tanpa Kehilangan Nalar Kritis

Oleh: Rudi Pramono, S.E. (Ketua MPI PDM Wonosobo)

PWMJATENG.COM – Penganugerahan penghargaan kepada Ketua Umum dan Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah oleh Presiden Republik Indonesia merupakan bentuk pengakuan negara atas kontribusi nyata Persyarikatan dalam kehidupan kebangsaan. Walau penghargaan tersebut diterima oleh para pemimpin, sejatinya itu merupakan hasil kerja kolektif seluruh kader, pimpinan, dan warga Muhammadiyah, mulai dari tingkat pusat hingga ranting, dari kota besar hingga pelosok desa.

Penghargaan ini menjadi simbol dari buah perjuangan panjang yang dilakukan secara ikhlas, terorganisasi, dan berkesinambungan. Lebih dari satu abad Muhammadiyah hadir untuk umat dan bangsa, sehingga wajar jika penghargaan ini dipandang sebagai capaian bersama. Namun demikian, penghargaan tersebut tidak seharusnya menimbulkan kesombongan, melainkan menjadi momentum muhasabah. Amanah yang disematkan melalui pengakuan ini harus terus dijaga, bahkan ditingkatkan.

Di sisi lain, masyarakat Muhammadiyah perlu bersikap bijak dalam membaca realitas. Dunia politik pada hakikatnya penuh dengan dinamika dan kepentingan. Karena itu, penghargaan ini harus diterima dengan rasa syukur, tetapi tetap dengan nalar kritis. Tugas Muhammadiyah bukan hanya sebagai mitra strategis pemerintah dalam pembangunan, melainkan juga sebagai penjaga nilai yang meluruskan penyimpangan, menyuarakan keadilan, serta membela kaum yang terpinggirkan.

Baca juga, Menjaga Harmoni dengan Tetangga: Akhlak Sosial yang Diajarkan Nabi

Penghargaan tersebut juga tidak boleh membungkam suara Persyarikatan dalam menjalankan amar ma’ruf nahi munkar. Justru dengan pengakuan itu, Muhammadiyah memiliki pijakan moral yang lebih kuat untuk bersuara dengan keberanian intelektual sekaligus ketulusan spiritual. Di sinilah pentingnya menjaga khittah perjuangan Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah, tajdid, dan sosial-kemanusiaan. Muhammadiyah tidak boleh larut dalam euforia kekuasaan, tetapi harus tetap berpihak pada kebenaran dan kemaslahatan umat.

Lebih jauh, penghargaan ini hendaknya dipandang sebagai saksi sejarah bahwa Muhammadiyah bukan sekadar pelengkap perjalanan bangsa, melainkan pelaku sejarah yang berperan aktif. Harapannya, capaian tersebut bukan hanya bernilai duniawi, melainkan juga menjadi bekal meraih ridha Allah SWT. Semoga penghargaan ini menjadi jalan menuju Jannatun Na’im, surga bagi hamba-hamba yang ikhlas menunaikan amanah kekhalifahan di bumi.

Oleh karena itu, perjuangan ini harus terus dilanjutkan. Tujuan utamanya bukan demi pujian dunia, melainkan demi tegaknya nilai-nilai Islam, keadilan, serta kemanusiaan yang berkemajuan.

Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE