
PWMJATENG.COM, Jakarta – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir, dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, menerima Penganugerahan Tanda Kehormatan Republik Indonesia (TKRI) Bintang Mahaputra Utama dari Presiden Prabowo Subianto. Penganugerahan itu berlangsung di Istana Presiden, Jakarta, pada Senin (25/8).
Presiden Prabowo secara langsung menyematkan penghargaan kepada dua tokoh Muhammadiyah tersebut. “Penganugerahan Bintang Mahaputra Utama diberikan kepada tokoh yang berjasa besar dalam memperkuat bangsa, baik melalui pendidikan maupun pengabdian di masyarakat,” ujar Presiden dalam sambutannya.
Haedar Nashir mendapat penghargaan atas kiprahnya di bidang keagamaan, pendidikan, dan kebangsaan. Sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah, ia dinilai berhasil memperluas jaringan pendidikan, layanan kesehatan, serta berbagai program sosial yang memberi manfaat luas bagi bangsa.

Haedar hadir dalam acara itu dengan mengenakan jas hitam dan dasi biru muda. Ia didampingi istrinya, Siti Noordjannah Djohantini. Seusai menerima penghargaan, Haedar menyampaikan rasa syukur dan menegaskan bahwa penghargaan tersebut adalah bentuk amanah. “Penghargaan ini bukan sekadar untuk pribadi, melainkan juga untuk seluruh keluarga besar Muhammadiyah yang terus berkhidmat bagi umat dan bangsa,” katanya.
Baca juga, Akhlak Bertetangga di Tengah Tantangan Gaya Hidup Modern
Abdul Mu’ti juga menerima Bintang Mahaputra Utama. Ia mendapatkannya atas dedikasinya di bidang pendidikan, terutama dalam merancang kebijakan pendidikan dasar dan menengah. Kontribusinya meliputi penguatan kurikulum nasional, pemerataan akses pendidikan, serta peningkatan mutu guru di Indonesia.
Pada kesempatan tersebut, Abdul Mu’ti juga tampil serasi dengan jas hitam dan dasi biru muda. Ia didampingi istrinya, Masmidah. Dalam keterangannya, Abdul Mu’ti yang juga menjabat sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI menekankan bahwa penghargaan ini adalah bentuk dorongan agar Muhammadiyah terus berkontribusi lebih luas. “Ini adalah pengakuan sekaligus tantangan untuk bekerja lebih baik lagi demi bangsa,” tuturnya.

Penganugerahan ini digelar sebagai rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Indonesia. Tahun ini, perayaan kemerdekaan mengusung tema “Bersatu Berdaulat Rakyat Sejahtera Indonesia Maju.” Momentum tersebut menegaskan penghargaan negara terhadap tokoh yang dinilai berperan penting dalam menjaga persatuan bangsa sekaligus memajukan pendidikan.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, Tafsir, turut menyampaikan apresiasi atas penghargaan yang diterima Haedar Nashir dan Abdul Mu’ti. Ia menilai, capaian itu adalah kebanggaan bagi seluruh warga Persyarikatan. “Kami berharap penghargaan ini bisa menjadi motivasi bagi kader Muhammadiyah untuk lebih bermanfaat bagi masyarakat luas,” ungkap Tafsir.
Menurutnya, penghargaan tersebut juga menunjukkan bahwa kiprah Muhammadiyah terus diakui oleh negara. “Prof. Haedar dan Prof. Mu’ti adalah teladan dalam kepemimpinan yang mengedepankan nilai keikhlasan, kerja keras, dan kontribusi nyata,” imbuhnya.
Penganugerahan ini tidak hanya menjadi bentuk apresiasi negara, tetapi juga inspirasi bagi generasi muda Muhammadiyah. Melalui kiprah Haedar Nashir dan Abdul Mu’ti, terlihat bahwa dedikasi pada pendidikan, kesehatan, dan sosial mampu memberi pengaruh besar bagi bangsa.
Dengan diterimanya penghargaan tersebut, Muhammadiyah semakin meneguhkan perannya sebagai organisasi Islam yang konsisten mendorong lahirnya masyarakat berkemajuan.


Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha