Mengambil Konsep Pendidikan Anak dari Buya A.R. Sutan Mansur

Oleh: Ivan Susanto, S.Pd. (Kepala SMP Muhammadiyah PK Pracimantoro Wonogiri)
PWMJATENG.COM – Buya A.R. Sutan Mansur, salah satu tokoh penting Muhammadiyah, pernah menyampaikan pandangannya mengenai karakter seorang pemimpin. Menurut beliau, pemimpin sejati harus memiliki dua ciri utama, yaitu khasyah dan buq‘ah mubarakah.
1. Khasyah
Dalam bahasa Indonesia, khasyah berarti takut. Seorang pemimpin harus memiliki rasa takut, baik kepada Allah, anggota, maupun koleganya. Rasa takut tersebut berfungsi sebagai pengendali agar pemimpin senantiasa berjalan di jalur yang benar.
Dari gagasan ini, guru maupun orang tua dapat mengambil pelajaran berharga dalam mendidik anak. Menanamkan rasa takut bukan berarti menjadikan anak penakut (jirih-an) atau mendidik dengan cara keras melalui kemarahan dan bentakan. Sebaliknya, rasa takut yang diajarkan adalah kesadaran untuk tidak berbuat buruk, lalai, atau malas.
Dengan menumbuhkan kesadaran tersebut, anak akan berkembang menjadi pribadi yang bertanggung jawab serta memiliki kehati-hatian dalam setiap tindakan.
2. Buq‘ah Mubarakah
Konsep kedua adalah buq‘ah mubarakah yang dapat dipahami sebagai lingkaran positif. Menurut Buya A.R. Sutan Mansur, seorang pemimpin yang baik lahir dari lingkungan yang diberkahi Allah. Hal ini sangat penting dalam pendidikan anak, sebab lingkungan memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan perilaku mereka.
Baca juga, Adopsi Anak dalam Islam: Menjaga Batas Syariat di Tengah Kasih Sayang
Anak yang tumbuh di lingkungan pecinta gim akan cenderung gemar bermain gim. Begitu pula, anak yang tumbuh di lingkungan penyuka motor biasanya akan meniru kebiasaan tersebut. Sebaliknya, bila anak tumbuh di lingkungan yang mencintai ibadah, mereka akan terbiasa menjalani kehidupan dengan semangat ibadah yang tinggi.
Oleh karena itu, guru, orang tua, dan masyarakat memiliki peran penting dalam menciptakan budaya positif. Baik di rumah, sekolah, maupun lingkungan sosial, anak-anak membutuhkan teladan nyata agar terbentuk karakter unggul dalam diri mereka.
Anak Hari Ini, Pemimpin Masa Depan
Pepatah Arab menyebutkan, syubbanul yaum rijalul ghud—anak-anak hari ini adalah pemimpin di masa depan. Pesan ini selaras dengan gagasan Buya A.R. Sutan Mansur tentang pentingnya membentuk karakter sejak dini melalui penanaman rasa takut yang benar serta penciptaan lingkungan yang positif.
Dengan menjadikan gagasan tersebut sebagai pedoman, pendidikan anak tidak hanya membentuk kecerdasan intelektual, tetapi juga membangun kepribadian yang tangguh. Inilah fondasi untuk melahirkan generasi pemimpin yang berakhlak mulia, bertanggung jawab, dan siap menghadapi tantangan zaman.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha