Kiat-kiat Istri Salehah Sekaligus Wanita Karir ala Siti Khadijah

PWMJATENG.COM – Dalam sejarah Islam, sosok Siti Khadijah binti Khuwailid menjadi teladan yang tak lekang oleh waktu. Ia bukan hanya istri pertama Rasulullah ﷺ, tetapi juga seorang pengusaha sukses yang dikenal jujur, dermawan, dan berjiwa kepemimpinan. Figur Khadijah menunjukkan bahwa seorang wanita dapat berperan ganda: menjadi istri salehah sekaligus wanita karir yang berintegritas.
Bagi perempuan Muslim masa kini, meneladani Khadijah berarti menyeimbangkan peran domestik dan publik dengan tetap berpegang pada nilai-nilai Islam. Ada beberapa kiat penting yang bisa dipetik dari perjalanan hidup beliau.
1. Menjaga Niat dalam Berkarir
Siti Khadijah menjalankan bisnisnya bukan sekadar mencari keuntungan materi, tetapi juga sebagai sarana kebaikan. Dalam Islam, setiap amal bergantung pada niat. Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ
“Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung niatnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Bagi seorang wanita Muslim, bekerja dan berkarir hendaknya diniatkan sebagai bentuk ibadah, yakni untuk memberi manfaat kepada keluarga, masyarakat, dan agama.
2. Menjaga Kehormatan dan Integritas
Siti Khadijah dijuluki Ath-Thahirah (wanita suci) karena selalu menjaga kehormatan dan kejujuran dalam bisnisnya. Kejujuran inilah yang membuatnya dipercaya banyak orang, termasuk Rasulullah ﷺ ketika diutus membawa dagangan beliau.
Al-Qur’an menegaskan pentingnya sifat amanah:
إِنَّ اللّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الأَمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya.” (QS. An-Nisa: 58)
Dalam dunia karir modern, wanita Muslim harus tetap memegang etika kerja, menjauhi praktik curang, dan menempatkan amanah sebagai nilai utama.
3. Mendukung Peran Suami
Khadijah menjadi pendukung utama dakwah Rasulullah ﷺ. Ia memberikan harta, tenaga, bahkan ketenangan jiwa bagi Nabi saat menghadapi tekanan dari kaum Quraisy. Dukungan inilah yang menunjukkan bahwa istri salehah tidak hanya mengurus rumah, tetapi juga menopang visi besar suaminya.
Baca juga, Menyapih Bayi dalam Perspektif Islam: Antara Kasih Sayang, Pendidikan, dan Kemandirian
Dalam sebuah hadis, Rasulullah ﷺ bersabda:
خَيْرُ النِّسَاءِ امْرَأَةٌ إِذَا نَظَرْتَ إِلَيْهَا سَرَّتْكَ، وَإِذَا أَمَرْتَهَا أَطَاعَتْكَ
“Sebaik-baik wanita adalah yang apabila engkau melihatnya, ia menyenangkanmu, dan apabila engkau memerintahkannya, ia menaatimu.” (HR. An-Nasa’i)
Hal ini menjadi pelajaran bahwa wanita karir tetap harus mampu menjaga harmoni rumah tangga dengan penuh kasih sayang dan kepatuhan pada suami.
4. Dermawan dan Peduli Sosial
Khadijah tidak pernah kikir terhadap harta yang dimilikinya. Hampir seluruh kekayaannya ia dermakan untuk perjuangan Islam. Sikap dermawan ini mencerminkan bahwa keberhasilan karir tidak semata-mata untuk kemewahan pribadi, melainkan untuk berbagi manfaat seluas-luasnya.
Al-Qur’an menekankan pentingnya sedekah:
مَثَلُ الَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ
“Perumpamaan orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh bulir; pada tiap bulir seratus biji.” (QS. Al-Baqarah: 261)
Wanita karir Muslimah sepatutnya tidak melupakan tanggung jawab sosial, baik melalui zakat, infak, maupun sedekah.
5. Menjaga Keseimbangan antara Rumah Tangga dan Karir
Teladan Siti Khadijah juga terletak pada kemampuannya menyeimbangkan peran domestik dan publik. Ia tetap menjadi istri penyayang dan ibu teladan, meski memiliki kesibukan besar dalam bisnis.
Rasulullah ﷺ bersabda:
كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Bagi wanita Muslimah modern, menjaga keseimbangan ini menjadi kunci agar tidak ada peran yang terabaikan, baik dalam keluarga maupun pekerjaan.
Ikhtisar
Siti Khadijah adalah contoh nyata bahwa menjadi istri salehah sekaligus wanita karir bukanlah hal yang bertentangan dengan ajaran Islam. Dengan niat ikhlas, integritas, dukungan terhadap keluarga, kepedulian sosial, serta keseimbangan hidup, seorang wanita dapat meraih kesuksesan dunia sekaligus keberkahan akhirat.
Khadijah mengajarkan bahwa keberhasilan sejati seorang Muslimah bukan hanya diukur dari pencapaian karir, melainkan juga dari kontribusinya dalam menjaga kehormatan keluarga dan memperjuangkan nilai-nilai Islam.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha