
PWMJATENG.COM, Kudus – Himpunan Mahasiswa Farmasi Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU) menggelar kegiatan edukasi pemanfaatan dan pembuatan sirup herbal SiHebat di Kecamatan Jati, Kudus, pada Kamis (14/8/2025). Acara berlangsung pukul 10.00–12.00 WIB dengan pendampingan dosen farmasi UMKU, Emma Jayanti Besan.
Kegiatan ini diikuti puluhan ibu berusia 30–40 tahun yang tampak antusias sejak awal acara. Sirup herbal SiHebat merupakan minuman kesehatan berbahan alami, antara lain jahe, temulawak, kunyit, serai, cengkeh, kayu manis, dan madu. Ramuan tersebut dipercaya bermanfaat untuk menghangatkan tubuh, meningkatkan daya tahan, memperlancar pencernaan, hingga meredakan masuk angin, batuk, dan nyeri otot.
Acara dibuka dengan pemaparan mahasiswa farmasi UMKU mengenai manfaat tiap bahan, teknik pengolahan higienis, serta cara menjaga kualitas produk herbal. Penjelasan ini memicu interaksi aktif antara peserta dan pemateri.
Beberapa pertanyaan diajukan, seperti “Cengkeh yang dipakai sebaiknya segar atau kering?”, “Komposisi air 40 ml setara berapa gelas?”, dan “Bagaimana cara membedakan madu asli dan palsu?”.
Pemateri menjawab bahwa cengkeh kering umumnya digunakan karena aroma dan zat aktifnya lebih kuat. Ia menambahkan bahwa 40 ml air setara seperempat gelas belimbing, sedangkan madu asli memiliki tekstur kental, aroma khas, dan tidak mudah larut dalam air.
Baca juga, Pancasila, Konstitusi, dan Nilai Islam
Selain sesi tanya jawab, peserta juga mengikuti pre-test dan post-test mengenai pengetahuan obat herbal. Kegiatan dilengkapi dengan uji hedonik (kesukaan) terhadap produk sirup herbal. Hasilnya menunjukkan mayoritas peserta menilai produk berada pada kategori “suka” hingga “sangat suka”. Hal ini menandakan sirup herbal tersebut dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.
Setelah uji coba, panitia membagikan sirup SiHebat secara gratis. Peserta juga mendapat layanan pemeriksaan kesehatan berupa pengecekan tekanan darah dan kadar gula darah.
Perbandingan hasil pre-test dan post-test memperlihatkan adanya peningkatan pengetahuan peserta mengenai obat herbal. Fakta ini membuktikan edukasi yang diberikan berhasil meningkatkan keterampilan sekaligus kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan bahan alami.
Salah satu pemateri, Ulfa Nabila Besan, menyampaikan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan bagi ibu rumah tangga. “Kami ingin masyarakat mampu membuat minuman herbal sehat secara mandiri di rumah,” ujarnya.
Ia menambahkan, antusiasme peserta menjadi motivasi tersendiri bagi penyelenggara. Harapannya, program edukasi serupa bisa terus diadakan secara rutin agar semakin banyak masyarakat sadar pentingnya kesehatan berbasis bahan alami.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha