
PWMJATENG.COM, Jepara – Suasana meriah memenuhi halaman SD Muhammadiyah Blimbingrejo saat sekolah ini menggelar lomba dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, Kamis (14/8/2025) bertepatan dengan 20 Syafar 1447 H. Sebanyak 253 siswa dari seluruh jenjang hadir memeriahkan acara, didampingi oleh 25 guru.
Sejak pagi, para siswa mengenakan seragam olahraga lengkap dengan wajah penuh antusias. Guru-guru pendamping tampak sibuk menyiapkan perlengkapan lomba, mulai dari meja, kursi, gelas plastik, hingga peralatan permainan lainnya. Sorak-sorai terdengar riuh ketika perlombaan dimulai, menambah semangat peserta di setiap kategori.
Perlombaan dibagi menjadi tiga tingkatan peserta, yaitu kelas kecil (kelas 1 dan 2), kelas menengah (kelas 3 dan 4), serta kelas tinggi (kelas 5 dan 6). Masing-masing tingkatan terdiri dari dua kelas paralel, A dan B. Meski dibagi per tingkatan, jenis lomba yang diikuti sama, antara lain meniup cup, memancing pensil, estafet karet, estafet cup berjalan, menangkap harta karun, dan air melayang.
Baca juga, Modal Rohani dan Jasmani Umat Islam dalam Pandangan Ketua PWM Jateng Tafsir
Kepala SD Muhammadiyah Blimbingrejo menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang memeriahkan kemerdekaan, tetapi juga sarana memperkuat rasa persaudaraan di kalangan siswa.
“Hari ini kita mengadakan kegiatan lomba dalam rangka memeriahkan peristiwa kemerdekaan Indonesia yaitu 17 Agustus 1945. Semoga kita bisa mengambil manfaat dari kegiatan ini, yaitu kerukunan dan kebersamaan,” ujarnya di sela acara.

Ia menambahkan, peringatan HUT RI seharusnya menjadi momentum untuk memperkokoh ukhuwah, menanamkan sportivitas, dan membentuk karakter saling menghargai. “Peringatan ini bukan hanya sekadar perayaan tahunan, tetapi juga pembelajaran karakter bagi siswa,” tegasnya.
Selama perlombaan berlangsung, setiap siswa menunjukkan semangat juang yang tinggi. Guru pendamping bertindak sebagai juri sekaligus motivator, memastikan jalannya lomba tetap sportif dan penuh keceriaan. Tak jarang, para guru ikut memberi semangat dari pinggir lapangan, membuat suasana semakin hidup.
Menariknya, meski ada pemenang di setiap lomba, pihak sekolah memberikan hadiah kepada seluruh siswa yang terlibat. Kebijakan ini dimaksudkan untuk menegaskan bahwa tujuan utama kegiatan adalah kebersamaan, bukan semata mengejar kemenangan.
Rangkaian lomba berakhir menjelang siang dengan senyum puas dari seluruh peserta. Mereka pulang membawa hadiah dan pengalaman berharga, sekaligus kebanggaan telah ikut merayakan kemerdekaan dengan cara yang menyenangkan.
Kontributor : Amin Alim
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha