Din Syamsuddin: Penyakit Buta Aksara Moral Merajalela di Negara Kita
PWMJATENG.COM– BATANG, (26/11) Begitu banyak permasalahan yang menghinggapi para pejabat di negara ini, mereka yang seharusnya mengurus negara dengan penuh tanggung jawab dan integritas, namun sangat disayangkan, tak terhitung semakin banyak pejabat negara yang digelandang ke meja hijau, hingga kasus yang terakhir adalah yang menyeret ketua DPR RI Setya Novanto.
Menanggapi hal tersebut, Din Syamsudin memberikan beberapa pernyataan terkait polemik permasalahan yang menimpa banyak pejabat akhir-akhir ini. Din menilai bahwa saat ini negara sedang terjangkit buta aksara moral yang banyak menghinggapi orang-orang berpendidikan tinggi.
“Ternyata selama ini di negara kita ini, merajalela penyakit buta aksara moral. Ini berbahaya, kalau buta aksara huruf latin, huruf hijaiyah gampang dientaskankan, tapi kalau buta aksara moral sulit dihilangkan, karena menimpa orang-orang terdidik, baik S1,S2,S3 bahkan sampai profesor, Cuma tidak bisa membaca huruf-huruf moral hanya dipanggil olek KPK” terangnya.
“Rakyat , lanjutnya, harus cerdas, indonesia memerlukan figur-figur yang berintegritas”
Din juga mendukung langkah KPK dalam memberantas korupsi, namun Din menyayangkan karena KPK terkesan tebang pilih dalam menuntaskan kasus korupsi dengan skala besar.
“KPK kita dorong secara tegas dan konsekuen namun jangan tebang pilih juga, banyak kasus-kasus besar abaikan” tandasnya.
Kinerja KPK hingga saat ini terus menuai pro dan kontra, terlebih ketika kasus- kasus besar banyak yang tidak ditindak hingga sekarang.
Namun sebagian masyarakat masih sangat yakin bahwa KPK mampu memberantas korupsi di Indonesia.
*Tarom