Pesilat Tapak Suci SMPN 1 Nusawungu Latih Teknik Ketenangan di Air

PWMJATENG.COM, Cilacap – Suasana tak biasa tampak di salah satu kolam renang di kawasan Nusawungu, Cilacap. Puluhan siswa berseragam merah khas Tapak Suci terlihat mengapung tenang di atas air. Mereka adalah anggota ekstrakurikuler Tapak Suci SMP Negeri 1 Nusawungu yang tengah mengikuti latihan teknik bertahan hidup dalam air, bagian dari program life skill SPENSANUS, Ahad (3/8/24).
Latihan yang dinamakan “teknik ultimate” ini bukan sekadar latihan fisik, melainkan pembinaan mental dan spiritual yang mendalam. Pelatih Tapak Suci, Mohamad Rezza Tio Samhong, menegaskan bahwa kegiatan tersebut tidak hanya mengajarkan kekuatan fisik dan teknik bela diri, tetapi juga keterampilan penting dalam kehidupan.
“Di sini siswa belajar menenangkan diri di dalam air. Mereka diajarkan mengelola napas, mengatasi rasa panik, dan fokus secara penuh. Ini melatih mental mereka agar lebih kuat dan tidak mudah goyah,” ujarnya.
Menurut Rezza, manfaat dari teknik tersebut sangat luas. Pertama, siswa belajar memusatkan pikiran agar bisa mengapung sempurna tanpa bantuan alat. Kedua, teknik pernapasan membantu menenangkan detak jantung dan mengelola emosi. Ketiga, keterampilan ini bisa sangat berguna dalam situasi darurat yang membutuhkan ketenangan dan daya bertahan di air.
“Saat siswa berhasil menguasai teknik ini, mereka merasa lebih percaya diri karena telah melewati sesuatu yang semula dianggap mustahil,” jelasnya.
Ekstrakurikuler Tapak Suci di SMPN 1 Nusawungu kini menjadi salah satu yang paling diminati, dengan jumlah anggota mencapai 120 siswa. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari strategi sekolah untuk membekali siswa dengan keterampilan hidup sekaligus membendung pengaruh negatif.
Baca juga, Pandangan Muhammadiyah terhadap Qunut Subuh dan Sujud Sahwi: Edukasi Fikih dalam Praktik Salat Jamaah Lintas Mazhab
Kepala SMPN 1 Nusawungu, Kasirin, menilai bahwa pembinaan keterampilan hidup menjadi hal yang sangat penting di era digital. “Kami menyadari anak-anak sekarang mudah terdistraksi oleh gawai, pergaulan bebas, bahkan cyberbullying. Maka dari itu, kami berikan kegiatan positif yang mengembangkan potensi mereka,” ujarnya.
Selain Tapak Suci, sekolah juga menyediakan berbagai pelatihan keterampilan seperti membuat kue, membatik ecoprint di media totebag dan kipas, hingga membuat hantaran dan tumpeng. Program ini tidak hanya mengisi waktu luang, tetapi juga membekali siswa dengan keahlian berkelanjutan.
“Kami ingin mengalihkan energi anak-anak ke kegiatan yang membangun. Kalau mereka dibiarkan tanpa arahan, waktu mereka akan habis untuk hal-hal yang tidak berguna,” kata Kasirin.
Menurutnya, pendidikan keterampilan hidup sangat penting dalam mempersiapkan siswa menghadapi dunia nyata yang penuh tantangan. Ia menekankan bahwa kecerdasan akademis saja tidak cukup.
“Siswa perlu diajarkan keterampilan praktis seperti membatik, memasak, dan bela diri. Namun yang tak kalah penting adalah pembinaan akhlak agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang tangguh, kreatif, dan berkarakter,” tegasnya.
Inisiatif SMPN 1 Nusawungu ini membuktikan bahwa sekolah dapat memainkan peran penting dalam membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga matang secara emosional dan spiritual.
Kasirin menutup pernyataannya dengan harapan, “Kami ingin mencetak siswa yang cakap, berakhlak mulia, dan siap menghadapi tantangan zaman.”
Kontributor : Wasis
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha