
PWMJATENG.COM, Surakarta – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali mengukir prestasi gemilang di kancah olahraga tingkat provinsi. Vaisa Yeshe Dakmema Tavimsa, mahasiswi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMS, sukses meraih medali perunggu dalam ajang Pekan Olahraga Mahasiswa Provinsi (Pomprov) Jawa Tengah 2025.
Vaisa tampil pada nomor kumite under 55 kilogram putri cabang olahraga karate. Kejuaraan tersebut berlangsung di Gedung GOR dr. H.R. Suparsono Universitas Tidar, Kota Magelang, selama tiga hari, mulai Selasa hingga Kamis, 1–3 Juli 2025. Penyerahan medali dilaksanakan pada Kamis (3/7) di tempat yang sama.
Kepada wartawan, Vaisa mengaku sangat bersyukur atas pencapaiannya. “Perasaannya tentu saja senang, bangga, dan bersyukur masih diberi kesempatan mendapat juara,” ujarnya saat ditemui pada Jumat (4/7).
Kecintaannya pada karate berawal sejak kelas 5 sekolah dasar. Saat itu, ia terinspirasi oleh teman-temannya yang telah lebih dulu menorehkan prestasi dalam cabang olahraga bela diri tersebut. Sejak saat itu, Vaisa terus mengembangkan kemampuannya hingga berhasil mengharumkan nama kampusnya.
Menjelang kompetisi, tim karate UMS menjalani latihan intensif lima kali dalam sepekan selama satu bulan. Selain itu, mereka juga meningkatkan ibadah guna memperkuat mental dalam menghadapi lawan.
Meski telah melakukan persiapan matang, Vaisa mengakui sempat merasa gugup saat bertanding. “Rasa takut tetap ada, apalagi melihat lawan-lawan yang berat. Tapi semua perasaan itu harus dilawan agar bisa memberikan hasil terbaik,” ungkapnya.
Ia juga memberikan pesan kepada rekan-rekan mahasiswa agar terus mengejar prestasi, baik di bidang akademik maupun non-akademik. “Kalau kurang di akademik, cari prestasi di luar. Kalau non-akademik belum maksimal, kejar di akademik. Supaya ada hal yang bisa dibanggakan,” ujarnya.
Baca juga, Kapan Puasa Tasua dan Asyura 2025? Ini Jadwal dan Keutamaannya
Vaisa menilai dukungan UMS terhadap atlet sangat memadai. Ia menyebut kampus telah menyediakan fasilitas transportasi, akomodasi, konsumsi, hingga penghargaan bagi mahasiswa berprestasi. “Itu bentuk nyata perhatian kampus kepada kami para atlet,” katanya.
Capaian Vaisa mendapat apresiasi dari pembina keorganisasian Karate UMS, Ahmad Darmawan Azzuhri. Menurutnya, raihan medali perunggu ini layak dibanggakan, meski belum sepenuhnya memenuhi target tim. Ia menyebut, persaingan antar-atlet di Pomprov kali ini sangat ketat.

“Ini hasil yang patut diapresiasi. Tapi tentu, kita harus terus berbenah agar bisa meraih lebih baik di event mendatang,” kata Darmawan.
Darmawan mengakui UMS telah memberikan dukungan yang baik terhadap pengembangan atlet, terutama melalui kehadiran Sport Center. Meski begitu, ia mendorong agar pembinaan UKM olahraga, termasuk karate, lebih terarah dan sistematis.
“Fasilitas dan sumber daya manusia yang ada harus dimaksimalkan. Sport Center harus menjadi pusat pembinaan atlet unggul UMS,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya regenerasi atlet. UMS, kata Darmawan, perlu merancang strategi rekrutmen sejak dini, termasuk menjaring calon mahasiswa yang telah memiliki dasar kuat dalam bidang olahraga.
“Kalau kita bisa membina sejak mereka masih di tingkat pelajar, saat jadi mahasiswa, mereka akan jauh lebih siap bersaing,” ujarnya.
Menurut Darmawan, keberhasilan di bidang olahraga tidak hanya mengharumkan nama kampus, tetapi juga menunjukkan karakter mahasiswa UMS yang progresif dan transformatif. Ia berharap, prestasi seperti yang diraih Vaisa bisa menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain.
“Mahasiswa yang berprestasi di olahraga tetap bisa unggul di akademik. Dengan begitu, visi UMS sebagai kampus pemberi arah perubahan akan semakin nyata,” pungkasnya.
Kontributor : Yusuf
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha