BeritaKabar Daerah

Milad ke-94 Nasyiatul Aisyiyah, LHKP PP Muhammadiyah Harapkan Para Kader Terjun ke Dunia Politik Kebangsaan

PWMJATENG.COM, Banyumas – Suasana Aula Abu Dardiri di Kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyumas berubah menjadi ruang dialog kebangsaan pada Jumat (23/5/2025). Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Banyumas menggelar Sarasehan dalam rangka memperingati Milad ke-94 Nasyiatul Aisyiyah dengan tema “Diaspora Kader AMM dalam Politik Kebangsaan.”

Kegiatan ini dihadiri oleh ratusan kader Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) se-Banyumas, termasuk perwakilan organisasi otonom (Ortom) seperti IPM, IMM, Pemuda Muhammadiyah, dan Tapak Suci. Mereka hadir tidak hanya sebagai peserta, tetapi juga sebagai aktor utama perubahan.

Ketua PDM Banyumas, M. Djohar AS, secara resmi membuka acara tersebut. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa keterlibatan kader muda Muhammadiyah dalam dunia politik bukanlah pilihan, tetapi keharusan.

“Muhammadiyah tidak bisa terus-menerus menjadi penonton dalam panggung kebangsaan. Kader muda, terutama dari AMM, harus tampil sebagai pelaku perubahan yang membawa nilai Islam yang mencerahkan,” tegas Djohar.

Sorotan utama sarasehan ini adalah kehadiran Ridho Al Hamdi, akademisi sekaligus analis politik nasional yang juga dikenal sebagai kader Muhammadiyah. Dalam pemaparannya, Ridho menekankan pentingnya penguatan literasi politik di kalangan generasi muda, khususnya dalam tubuh AMM.

“Diaspora kader AMM dalam politik harus dimaknai sebagai kehadiran kader yang membawa etika, nilai keadilan, serta prinsip amar ma’ruf nahi munkar dalam ruang politik yang sering kali diwarnai kompromi,” jelasnya.

Baca juga, Jejak Kurban dalam Sejarah dan Peradaban Umat Manusia

Ia juga menambahkan bahwa politik bukan hanya tentang mengejar kekuasaan. Menurutnya, peran kader Muhammadiyah di ruang publik adalah upaya mewarnai kebijakan dengan nilai-nilai moral dan keberpihakan terhadap umat.

“Kader Muhammadiyah harus mampu masuk ke dalam sistem, bukan untuk larut, tetapi untuk memberi arah. Politik adalah medan dakwah, bukan medan rebutan kursi,” katanya.

Diskusi berlangsung interaktif. Para peserta menyampaikan pertanyaan dan gagasan, menandakan tingginya semangat kader AMM dalam merespons tantangan kebangsaan. Beberapa peserta bahkan mengusulkan pelatihan lanjutan terkait komunikasi politik dan strategi kebijakan publik bagi kader AMM.

Ketua PDNA Banyumas, dalam pernyataannya di sela acara, menyatakan bahwa sarasehan ini merupakan upaya konkret membangun kesiapan kader perempuan Muhammadiyah dalam menghadapi perubahan zaman.

“Kita ingin Nasyiatul Aisyiyah tidak hanya aktif dalam kegiatan sosial dan pendidikan, tetapi juga mulai merambah pada isu-isu strategis, termasuk politik kebangsaan,” ungkapnya.

Sarasehan ditutup dengan komitmen bersama seluruh Ortom Muhammadiyah di Banyumas untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi dalam membina kader yang siap tampil di ranah publik, baik lokal maupun nasional.

Kontributor : Aji Ayu
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE