
PWMJATENG.COM, Sukoharjo – Peringatan Milad ke-40 MTs Muhammadiyah Blimbing Pondok Pesantren Modern Imam Syuhodo berlangsung khidmat dan sarat makna. Mengusung tema “Empat Dekade Mencetak Generasi Berakhlak dan Berprestasi”, perayaan ini menandai babak baru semangat pembaruan dalam dunia pendidikan Islam di Sukoharjo.
Direktur Pondok Pesantren Modern Imam Syuhodo, Sholahuddin Sirizar, menyampaikan pesan mendalam dalam sambutannya. Ia menegaskan bahwa usia 40 tahun bukanlah akhir perjalanan, melainkan awal dari sebuah fase yang lebih matang dan strategis.
“Empat puluh tahun bukan penutup, melainkan pembuka jalan. Bahkan Rasulullah SAW menerima wahyu pertama saat usia 40 tahun. Ini adalah usia kematangan spiritual dan tanggung jawab besar,” ujar Sholahuddin dalam pidatonya.
Menurutnya, momen ini harus dimaknai sebagai titik tolak untuk memperbarui komitmen, visi, dan semangat pengabdian. Ia mengajak seluruh civitas akademika menjadikan milad ini sebagai refleksi mendalam atas perjalanan yang telah dilalui.
“Kita harus menyambut fase baru ini dengan tekad lebih kuat. Pendidikan yang kita bangun tidak sekadar mencetak siswa pintar, tetapi generasi yang berilmu, berakhlak, dan siap mengabdi untuk umat,” tegasnya.
Semangat perubahan ini juga didukung penuh oleh Komite Madrasah. Perwakilan komite, Marlin, menekankan pentingnya peningkatan mutu di segala lini pendidikan.
Baca juga, Krisis Identitas Muslim Urban: Antara Tradisi, Modernitas, dan Spiritualitas
“MTs Muhammadiyah Blimbing tidak hanya membina akhlak, tetapi juga menorehkan prestasi akademik dan non-akademik. Ini bukti bahwa madrasah mampu bersaing secara positif,” ujarnya.
Marlin menilai, keberhasilan madrasah tidak lepas dari kerja sama semua pihak. Ia berharap ke depan, kualitas pendidikan terus meningkat dengan inovasi yang berkelanjutan.

Sementara itu, Kepala MTs Muhammadiyah Blimbing, Isa Malik, menyampaikan apresiasi kepada seluruh guru dan tenaga kependidikan. Menurutnya, perjalanan panjang madrasah selama empat dekade dibangun dengan dedikasi dan gotong royong.
“Empat puluh tahun bukan waktu yang singkat. Madrasah ini berdiri dan berkembang berkat pengorbanan, semangat, dan kerja keras para guru serta staf. Mereka adalah pejuang sejati dalam mencerdaskan generasi bangsa,” ungkap Isa dengan penuh haru.
Ia juga menggarisbawahi pentingnya menjaga kesinambungan nilai-nilai Islam dan semangat keilmuan dalam membimbing peserta didik. “Tugas kita adalah memastikan anak-anak kita tumbuh dalam suasana yang menumbuhkan iman, ilmu, dan amal,” ujarnya.
Perayaan milad ini diisi dengan berbagai kegiatan yang melibatkan siswa, guru, alumni, dan masyarakat sekitar. Momentum ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga wadah konsolidasi visi menuju madrasah yang lebih maju dan adaptif terhadap perubahan zaman.
Kontributor : Dimas Sanjaya
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha