Lazismu Kota Magelang Hadirkan Program Sedekah Daging, Solusi Qurban Bagi yang Belum Mampu

PWMJATENG.COM, Kota Magelang – Dalam menyambut Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah, Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh Muhammadiyah (Lazismu) Kota Magelang meluncurkan empat program qurban yang inovatif. Salah satunya adalah program sedekah daging, yang ditujukan bagi masyarakat yang belum mampu berqurban secara utuh.
Peluncuran program tersebut disampaikan dalam Rapat Koordinasi Khusus (Rakorsus) Qurban 1446 H yang digelar di SMK Muhammadiyah Kota Magelang, Ahad (4/5). Acara ini diikuti oleh perwakilan ranting dan cabang Muhammadiyah se-Kota Magelang serta sejumlah unsur Aisyiyah, Kantor Layanan Lazismu, takmir masjid, dan kepala Amal Usaha Muhammadiyah (AUM).
Ketua Lazismu Kota Magelang, Nugroho Adibroto, mengungkapkan bahwa keempat program qurban tersebut disusun untuk menjangkau berbagai lapisan masyarakat. “Kami ingin qurban tidak hanya dimaknai sebagai ibadah individu, tetapi juga gerakan sosial yang inklusif,” jelasnya.
Program pertama adalah Qurban Daging Sapi Segar, yang dilaksanakan bersama ranting Muhammadiyah di berbagai wilayah. Daging akan didistribusikan langsung kepada masyarakat yang membutuhkan.
Program kedua yaitu RENDANGMU menjadi terobosan menarik. Daging qurban diolah menjadi rendang kaleng yang tahan hingga dua tahun. Nugroho menjelaskan, “Rendangmu sudah dikirim hingga ke Palestina. Ini menjadi solusi ketahanan pangan, terutama saat terjadi bencana.”
Baca juga, Tanggung Jawab Ilmuwan dalam Islam: Mengamati Alam Semesta sebagai Bentuk Ibadah
Program ketiga yang tak kalah menarik adalah sedekah daging. Lazismu menginisiasi program ini sebagai bentuk pelatihan spiritual dan sosial bagi mereka yang belum mampu berqurban sapi. “Qurban itu soal syukur dan niat. Dengan sedekah daging, siapa pun bisa ikut berpartisipasi,” kata Nugroho.

Ia menjelaskan bahwa masyarakat dapat menyumbang mulai dari Rp50.000. Setiap kelipatan nominal tersebut akan dikonversi menjadi satu kaleng Rendangmu. Program ini tidak hanya memberdayakan masyarakat, tetapi juga membantu mendistribusikan daging dalam bentuk yang lebih tahan lama dan higienis.
Program keempat adalah Qurban Mitra Lazismu. Dalam skema ini, ranting Muhammadiyah atau masjid dapat menjadi mitra pelaksana qurban. Setiap satu ekor sapi yang dititipkan, mitra akan menerima dana operasional sebesar Rp300.000. “Ini bentuk konsolidasi antara cabang dan ranting,” ujar Nugroho.
Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Magelang, Andi Triyanto, menyambut baik program-program tersebut. Ia menegaskan pentingnya konsolidasi dalam gerakan qurban Muhammadiyah. “Muhammadiyah itu gerakan. Maka perlu dirapatkan agar langkah-langkahnya tersusun rapi,” tuturnya.
Menurutnya, semangat berqurban di kalangan warga Muhammadiyah sudah sangat tinggi. Namun demikian, ia mengingatkan bahwa perencanaan dan pengorganisasian menjadi faktor penting agar ibadah qurban lebih berdampak luas dan merata.
Kontributor : Fury
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha