BeritaKabar Daerah

Masjid Penuh Sesak! Kajian Selapan PRM Blimbingrejo Angkat Tema Kurban dan Hadirkan Ratusan Jemaah

PWMJATENG.COM, Jepara – Lebih dari 300 jemaah memadati Masjid Baitul Muttaqin, Blimbingrejo, Kudus, Kamis malam (15/5/25), dalam rangka menghadiri kegiatan rutin Kajian Selapan yang digelar oleh Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Blimbingrejo, Nalumsari, Jepara. Kajian kali ini mengangkat tema yang relevan menjelang Iduladha, yakni “Ibadah Kurban: Wujud Syukur dan Ketundukan kepada Allah.”

Kajian Selapan merupakan agenda dakwah yang digelar secara rutin setiap malam Jumat Legi dan malam Jumat Pahing. Dalam setiap pertemuan, panitia menghadirkan dua tokoh utama sebagai penceramah, yakni Noor Muslikan, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kudus, dan Ladun Hakim, pengasuh Pondok Pesantren Muhammadiyah Kudus.

Namun, ada perubahan jadwal pada pelaksanaan kali ini. Kajian yang semestinya digelar pada malam Jumat Legi harus ditunda karena narasumber berhalangan hadir. Sebagai pengganti, panitia memindahkan acara ke malam Jumat Pon. Meski demikian, antusiasme jemaah tidak surut. Masjid tetap dipadati peserta dari berbagai kalangan, mulai dari tokoh masyarakat, pemuda, hingga ibu-ibu Aisyiyah.

Sebelum kajian dimulai, takmir masjid mengajak seluruh jemaah untuk memanjatkan doa bersama bagi beberapa warga yang baru saja wafat. Nama-nama yang disebut antara lain Kandar, Masini, Kasdono, dan Agus Sunaryo. Doa bersama itu dilangsungkan dengan khidmat, menambah suasana haru dalam kegiatan malam itu.

Baca juga, Menimbang Tuntunan Syariat dalam Manasik Haji: Muhammadiyah Tegaskan Pentingnya Pemurnian Ibadah

Dalam ceramahnya, Noor Muslikan mengajak para jemaah untuk merenungkan hakikat ibadah kurban, terutama dalam menyambut bulan Dzulhijjah. Menurutnya, ibadah kurban bukan sekadar menyembelih hewan, tetapi merupakan manifestasi dari keikhlasan, ketakwaan, dan ketaatan kepada Allah SWT.

“Kehidupan ini adalah ladang amal. Salah satu bentuk nyata dari rasa syukur adalah dengan mengamalkan ajaran Islam secara total, termasuk melaksanakan ibadah kurban,” ujar Noor Muslikan dengan suara lantang yang disambut anggukan para jemaah.

Ia menegaskan bahwa ibadah kurban memiliki dimensi spiritual yang mendalam. Selain mempererat hubungan manusia dengan Tuhannya, kurban juga mengajarkan nilai pengorbanan dan keikhlasan dalam kehidupan sehari-hari. “Bila kita ikhlas berkurban karena Allah, maka itu adalah bentuk ketundukan dan bukti cinta sejati kepada-Nya,” imbuhnya.

Kajian malam itu tidak hanya menjadi ajang peningkatan ilmu keislaman, tetapi juga sarana mempererat ukhuwah antarjemaah. Banyak peserta yang datang bersama keluarga, dan bahkan ada yang datang dari desa tetangga demi mendapatkan siraman rohani.

Panitia berharap kegiatan seperti ini terus menjadi pemantik semangat bagi masyarakat untuk menghidupkan masjid sebagai pusat kegiatan keagamaan. “Kami ingin kajian ini menjadi rutinitas yang membentuk karakter Islami masyarakat Blimbingrejo,” ujar salah satu panitia usai acara.

Kontributor : Yusuf
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE