Viral! Calon Jemaah Haji Asal Jepara Tunaikan Nadzar Berangkat Naik Ojek ke Pendopo

PWMJATENG.COM, Jepara – Pemandangan tak biasa terlihat saat keberangkatan calon jemaah haji asal Kabupaten Jepara. Marsahid, warga RT 2 RW 7 Desa Plajan, Kecamatan Pakis Aji, menepati nadzarnya dengan berangkat naik ojek menuju titik pelepasan jemaah haji di Pendopo Kabupaten Jepara, Senin (12/5/2025).
Marsahid, yang tergabung dalam Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) Muhammadiyah Jepara, menunaikan nadzar tersebut sebagai ungkapan syukur atas kesempatan berhaji bersama sang istri, Sri Hartati. Ia memilih menggunakan jasa ojek sebagai bentuk penghormatan kepada rekan-rekan lamanya yang dulu berprofesi sebagai tukang ojek.
“Saya perhatikan, setiap orang berangkat haji diantar dengan mobil dan rombongan besar. Tapi saya punya cerita sendiri. Dulu, ketika baru mulai bekerja sebagai guru, saya sering berkumpul dengan teman-teman ojek di pangkalan Pasar Suwaluh Plajan. Dari situ, saya bernadzar, kalau suatu hari diberi kesempatan berhaji, saya ingin berbagi rezeki dengan teman ojek dan berangkat diantar mereka,” tutur Marsahid kepada wartawan di sela perjalanan menuju Pendopo Kabupaten Jepara.
Nadzar itu benar-benar ditunaikan. Tepat pukul 23.00 WIB, Marsahid dibonceng Kaswadi, pengemudi ojek yang menggunakan sepeda motor Honda Supra. Perjalanan malam itu dimulai dari rumahnya di Dukuh Gua. Mereka melintasi jalur desa yang cukup menantang, melewati Dukuh Pule, Dampak, Kenanom, Kerok, Dosol, dan Gunung Tugel hingga sampai ke Desa Lebak.
Baca juga, Sofyan Anif: Pendidikan Muhammadiyah Menjaga Keseimbangan Nilai di Tengah Arus Modernisasi
Sesampainya di kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Jepara, Marsahid menjalani prosesi pelepasan jemaah dan pemeriksaan administrasi sebagai bagian dari KBIHU Muhammadiyah. Setelah itu, Kaswadi kembali memboncengnya menuju Pendopo Kabupaten Jepara, tempat jemaah dilepas secara resmi sebelum berangkat ke Asrama Haji Donohudan, Boyolali.
Uniknya, di sepanjang perjalanan, Marsahid dikawal oleh iring-iringan keluarga dan kerabat yang mengikuti dengan mobil. Mereka tidak hanya mengabadikan momen tersebut, tapi juga memberikan semangat dan doa bagi keberangkatan Marsahid dan istri.

Dukungan penuh juga datang dari pihak keluarga. Sudarto, perwakilan keluarga besar, menyatakan bahwa nadzar Marsahid mendapat persetujuan keluarga karena dianggap positif dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama maupun adat.
“Selama nadzarnya baik dan tidak melanggar syariat, kami keluarga sangat mendukung. Ini bentuk rasa syukur beliau, dan sudah seharusnya dilaksanakan,” ujar Sudarto.
Kisah inspiratif Marsahid ini sontak menjadi perbincangan hangat di masyarakat, terutama di lingkungan Muhammadiyah Jepara. Tak sedikit yang memuji langkahnya sebagai wujud ketulusan dalam menepati janji kepada Allah.
Ketua KBIHU Muhammadiyah Jepara, dalam keterangannya, turut mengapresiasi semangat dan keunikan cara Marsahid berangkat. “Ini menunjukkan bahwa ibadah haji bukan sekadar ritual fisik, tapi juga pengamalan nilai spiritual dan sosial,” ujarnya.
Kontributor : Edi
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha