
PWMJATENG.COM, Semarang – Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS) menunjukkan komitmennya dalam mencetak pemimpin muda yang tangguh melalui kegiatan Penguatan dan Pembinaan Organisasi Mahasiswa (Ormawa). Program ini digelar oleh Biro Akademik dan Administrasi Kemahasiswaan (BAAK) di Ruang Rapat 810 Gedung Kuliah Bersama 2, Selasa (07/05/2025).
Acara tersebut dihadiri jajaran pimpinan kampus dan perwakilan seluruh organisasi mahasiswa. Mereka berasal dari Senat Mahasiswa (SEMA), Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), serta Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ).
Kegiatan ini bertujuan memperkuat kapasitas kelembagaan dan kualitas tata kelola organisasi kemahasiswaan. Selain itu, pembinaan ini menjadi sarana untuk menggali potensi, melatih kepemimpinan, serta mengembangkan soft skill para mahasiswa UNIMUS.
Fitria Fatichatul Hidayah, Kepala Biro Administrasi Kemahasiswaan, secara resmi membuka kegiatan. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya wadah organisasi sebagai ruang latihan kepemimpinan. “Kami berharap melalui kegiatan ini, organisasi mahasiswa dapat berkembang menjadi wadah yang efektif dalam mengembangkan potensi kepemimpinan dan soft skill mahasiswa,” ujarnya.
Acara semakin menarik dengan hadirnya dua tokoh penting sebagai pembicara, yakni Eny Winaryati, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, serta Aris Septiono, Staf Khusus Rektor UNIMUS.
Baca juga, Urgensi Manajemen Organisasi Kemasyarakatan dan Pencegahan Premanisme di Indonesia
Mereka menyampaikan materi yang membekali mahasiswa dengan wawasan strategis. Topik yang diangkat mencakup ideologi pergerakan mahasiswa, pengenalan hukum, serta mekanisme penyampaian aspirasi. Materi ini dirancang untuk membentuk karakter aktivis kampus yang cerdas, beretika, dan paham mekanisme advokasi.

Dalam paparannya, Aris Septiono menyoroti pentingnya pemahaman hukum bagi pengurus Ormawa. Ia menjelaskan bahwa mahasiswa harus mampu menyampaikan aspirasi secara tepat sasaran dan sesuai koridor hukum. “Organisasi kemahasiswaan tidak hanya tempat menyalurkan hobi, tapi juga sekolah kepemimpinan yang mengajarkan keberanian dan tanggung jawab,” katanya.
Sementara itu, Eny Winaryati mengingatkan pentingnya menjaga etika dalam berorganisasi. Ia mengajak para pengurus Ormawa untuk terus belajar dan mengasah kemampuan manajerial agar dapat menghadapi tantangan dunia nyata di masa depan. “Mahasiswa harus siap menjadi pemimpin yang adaptif, solutif, dan kolaboratif,” ujarnya.
Selama sesi berlangsung, para peserta aktif berdiskusi. Mereka mengangkat berbagai persoalan seputar dinamika organisasi, tantangan pengelolaan program kerja, hingga strategi membangun komunikasi yang efektif antara mahasiswa dan pihak kampus.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha