Khazanah Islam

Membangun Karakter Muslim yang Berkemajuan: Refleksi Nilai Sosial dalam Puasa

PWMJATENG.COM, Semarang – Dalam sebuah kajian yang disampaikan di Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus), Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Masrukhi, mengangkat tema “Membangun Karakter Muslim yang Berkemajuan”. Kajian ini bertujuan meningkatkan kesadaran sivitas akademika mengenai pentingnya nilai sosial dalam menjalankan ibadah puasa. Dengan mengusung tagline “Muhammadiyah Unggul Berkemajuan”, kajian ini menegaskan komitmen Muhammadiyah sebagai organisasi yang terus berkembang, berdaya guna, serta berperan dalam melahirkan umat yang bermanfaat bagi masyarakat.

Dalam momentum bulan suci Ramadan, Masrukhi mengajak untuk lebih mensyukuri nikmat yang diberikan Allah SWT, termasuk keberhasilan Unimus meraih akreditasi Unggul. Pencapaian ini, menurutnya, merupakan hasil kerja keras, kerja ikhlas, serta sinergi dari seluruh elemen kampus. Keberhasilan tersebut menjadi bukti bahwa usaha yang dilakukan dengan ketulusan akan berbuah manis, tetapi tetap harus disadari bahwa segala pencapaian adalah bentuk rahmat Allah SWT.

Prof. Masrukhi mengutip Surah Al-A’raf ayat 156–157:

“عَذَابِي أُصِيبُ بِهِ مَنْ أَشَاءُ وَرَحْمَتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ فَسَأَكْتُبُهَا لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَالَّذِينَ هُم بِآيَاتِنَا يُؤْمِنُونَ”.

Artinya: “Azab-Ku akan Aku timpakan kepada siapa pun yang Aku kehendaki. Demikian juga rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka Aku akan menetapkannya bagi orang-orang yang bertakwa dan menunaikan zakat serta bagi orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami.”

Dari ayat ini, Masrukhi menekankan bahwa bahkan dalam kehidupan setelah mati, seseorang dapat masuk surga bukan semata karena amal kebajikannya, melainkan karena rahmat Allah yang diberikan kepada orang-orang beriman, bertakwa, dan menunaikan zakat. Oleh karena itu, penting bagi setiap Muslim untuk menjalani hidup dengan penuh syukur dan menjauhkan diri dari kesombongan atas segala pencapaian.

Baca juga, Indahnya Berbuka dengan Sederhana dan Penuh Syukur

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa dalam menjalankan ajaran Islam, setiap individu harus memiliki komitmen kuat, termasuk dalam menghalalkan yang baik dan menghindari yang haram. Ia menekankan bahwa untuk menegakkan amar makruf nahi mungkar, dibutuhkan kekuatan dan keteguhan hati. “Untuk menjalankan amar makruf nahi mungkar memang membutuhkan kekuatan. Menghalalkan makanan yang baik dan tidak menghalalkan yang haram adalah prinsip yang harus dijaga,” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Masrukhi juga mengingatkan sejarah perjuangan Muhammadiyah sejak berdiri pada tahun 1912. Menurutnya, sejak awal, organisasi ini hadir untuk menghapus penderitaan akibat kemiskinan, kebodohan, dan keterbelakangan. Prinsip ini menjadi landasan perjuangan Muhammadiyah dalam mewujudkan perubahan dan kemajuan bagi umat Islam serta bangsa Indonesia secara umum.

Lebih lanjut, ia mengutip pernyataan Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno, yang menyebut bahwa Islam harus menjadi solusi bagi permasalahan bangsa. Bung Karno pernah menggunakan istilah “Islam Sontoloyo” sebagai kritik terhadap umat Islam yang hanya berorientasi pada ritual tanpa memperhatikan aspek sosial. Islam, menurut Soekarno, harus menjadi energi perubahan yang mampu membangkitkan bangsa dari keterpurukan, terutama dalam menghadapi persoalan kemiskinan, kebodohan, dan ketertinggalan.

Dengan mengakhiri kajiannya, Masrukhi mengajak sivitas akademika Unimus untuk terus menjunjung nilai-nilai Islam dalam setiap aspek kehidupan, baik dalam dunia akademik, sosial, maupun kebangsaan. Ia menegaskan bahwa kemajuan sebuah institusi atau individu sejatinya adalah bagian dari rahmat Allah, sebagaimana termaktub dalam pembukaan UUD 1945 yang berbunyi “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan didorong oleh keinginan luhur.” Oleh karena itu, rasa syukur, kerja keras, dan komitmen terhadap nilai-nilai keislaman harus terus diperkuat agar dapat membawa manfaat bagi umat dan bangsa.

Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE