Berita

7,2 Tahun Siswa SDM 1 Ketelan Ikuti Lomba Dalang Cilik Pemkot Solo

PWMJATENG.COM, Solo – Pembentukan karakter peserta didik Sekolah Pendidikan karakter berbasis TIK dan Budaya SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta semakin menggeliat, di antaranya dengan mengikutkan 1 dalang dan 30 pengiring dalam lomba seni pedalangan khusus bagi Dalang Cilik atau dalang bocah baru pertama digelar selama dua hari, Sabtu dan Minggu (25-26/8/2018), di Pendhapi Gedhe Balai Kota oleh Pemerintah Solo.

Walikota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo membuka secara resmi Lomba Dalang Cilik Tingkat Kota Surakarta Tahun 2018 dengan memperebutkan juara 1,2,3 harapan 1, harapan 2, dan harapan 3. SD Muh1 sendiri dengan nomor undian 12 maju hari kedua. Menampilkan lakon Tetuko Sang Gatutkaca. Lomba Dalang Cilik tingkat Kota Surakarta tersebut diikuti sebanyak 18 dalang bocah berusia maksimal 15 tahun.

“Lomba ini sebagai sarana pengembangan bakat minat siswa dibidang seni Pedalangan dan Karawitan. Dengan niat nguri-nguri dan ngurip-urip seni tradisi, SD Muh 1 bertekat mengawal generasi zaman now atau kekinian menuju Insan Pembangunan Indonesia Berkemajuan dan Berkeadaban,” terang Sutradalang, Ki Agung Sudarwanto, S.Sn., M.Sn dalang berkemajuan asli Nganjuk usai mendampingi lomba Dalang Cilik, Ahad (26/8/2018).

Hal itu untuk pembentukan mental dan percaya diri serta rumangsa handarbeni Seni Tradisi Jawa yang penuh dengan ajaran moral dan budi pekerti. Di awal sajian, dikelirkan kegelisahan Arimbi seorang ibu yang harus merelakan anaknya (Tetuka) sinaraya sebagai “Jagoning Dewa” mungsuh raksasa.

Adegan ini jarang digarap dalam sajian pakeliran dalang cilik. Adegan tersebut diringi lancaran Tembang Kayangan. Cakepan, Layung-layung kang tumlawung, tumlawung tembang kayangan.

“Gibran Maheswara usia termuda dari 18 peserta dan uniknya diiringi oleh siswa-siswi SD Muh1 dengan iringan Srepeg SD Muh 1, Pambuka Hamuwarni, ada Lancaran Tembang Kayangan, Wulanging jagad, Ayo Maju, Gara-gara, semnagat 45, Sampak Candradimuka dan lancaran paripurna,” lanjut pria yang juga Direktur Pendidikan Seni Sanggit Art Surakarta dan Guru SD Muh 1.

Untuk diketahui pakeliran dalam lomba ini, kita garap tradisi, dengan Penanggung Jawab Kepala Sekolah Sri Sayekti S.Pd., M.Pd., Pendamping Imam Priyanto, S.Pd., Danardono Sri Pamungkas, S.Sn., Sutradalang Agung Sudarwanto, M.Sn., Penata Iringan Rohmadin, S.Sn.

Orang tua gibran mengatakan Wayang bukan hanya tontonan, tetapi mengandung nilai-nilai atau value tuntunan yang harus dipahami oleh generasi sekarang. Kegiatan-kegiatan seperti ini agar sering diadakan sehingga menambah semangat dan minat masyarakat khususnya anak-anak untuk mempelajari budayanya.

“saya puas sekali dengan penampilan lomba tadi ditambah pengrawitnya yang mendukung internalisasi dari praktik Gotong Royong dan apalagi dari pihak sekolah mendukung sarprasnya. Harapannya agar Gibran semakin semangat belajar seni pedalangan dan menjadi bagian terkecil kontribusi untuk mensyiarkan seni pedalangan kepada teman-teman seusianya kidz jaman now,” katanya. (Jatmiko)

Aji Rustam

Jurnalis MPI PWM Jateng, Wartawan Seniour TribunJateng

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE