
PWMJATENG.COM, Wonosobo – MI Muhammadiyah Plus Leksono memulai program baru yang berbeda dari biasanya. Jika sebelumnya fokus hanya pada siswa, kini sekolah tersebut melibatkan para orang tua. Melalui Pertemuan Perdana Tahsin Orang Tua yang digelar pada Sabtu, 23 Agustus 2025, sebanyak 30 orang tua atau wali murid mulai belajar Al-Qur’an. Kegiatan ini berlangsung di lingkungan sekolah dengan bimbingan dua ustazah.
Kepala MI Muhammadiyah Plus Leksono menjelaskan, program ini menjadi bagian dari inovasi pendidikan Islam terpadu. “Kami ingin orang tua juga merasakan manfaat tahsin seperti anak-anaknya. Mereka belajar membaca Al-Qur’an dengan metode Ummi agar bisa menjadi teladan di rumah,” ujarnya.
Menurutnya, keberhasilan program tahsin untuk siswa sudah nyata terlihat. Banyak orang tua mengakui anak-anak mereka lancar membaca Al-Qur’an setelah mengikuti pembelajaran. Bahkan, sebanyak 20 persen siswa dinyatakan telah hafal Juz 30 dan Juz 29.
“Keberhasilan ini mendorong kami memperluas program. Kalau anak-anak bisa, mengapa orang tua tidak ikut serta? Dengan begitu, terbentuk generasi Qur’ani yang dimulai dari keluarga,” jelasnya.
Baca juga, Ghuraba di Tengah Kemaksiatan yang Merajalela
Program Tahsin Orang Tua berlangsung setiap Sabtu selama dua jam. Dari pendaftaran yang dibuka, hanya 30 orang tua yang diterima karena kuota terbatas. Mereka dibagi menjadi dua kelompok, masing-masing terdiri dari 15 orang. Meski jumlah peserta terbatas, antusiasme sangat tinggi. Banyak orang tua yang masih menunggu kesempatan pada gelombang berikutnya.
Seorang ustazah pendamping mengungkapkan, para orang tua belajar dengan penuh semangat. “Awalnya mereka agak malu, tetapi setelah beberapa menit suasana cair. Mereka membaca ayat-ayat Al-Qur’an dengan bimbingan langsung. Harapannya, orang tua bisa membaca dengan baik dan benar, kemudian mengajarkannya kepada anak di rumah,” katanya.
Para peserta pun menyambut baik program tersebut. Seorang wali murid menyampaikan bahwa ia merasa bahagia bisa belajar bersama teman-teman sebayanya. “Kami biasanya hanya menyuruh anak-anak mengaji. Sekarang kami sendiri belajar. Jadi lebih adil, anak belajar, orang tua juga belajar,” ujarnya sambil tersenyum.
Kontributor : Rudi
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha