
PWMJATENG.COM, Surakarta – Sebanyak 230 mahasiswa Universitas Muhammadiyah PKU (UMPKU) Surakarta mengikuti pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS). Kegiatan ini bekerja sama dengan Medical Service and Training 119 (MST 119) dan dilaksanakan selama tiga minggu, mulai 12 hingga 31 Agustus 2025.
Pelatihan berlangsung di ruang perkuliahan serta laboratorium anestesiologi. Tujuan utamanya adalah menyiapkan lulusan yang kompeten dan mampu bersaing di dunia kerja.
Ketua Panitia BTCLS, Bayu Pratama, menegaskan pentingnya kegiatan ini. “Pelatihan ini kami tujukan untuk mempersiapkan lulusan dengan daya saing tinggi di dunia kerja,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa seluruh peserta merupakan mahasiswa tingkat akhir yang telah menyelesaikan perkuliahan dan tinggal menunggu wisuda.
Peserta berasal dari Fakultas Ilmu Kesehatan, Profesi Ners, D4 Keperawatan Anestesiologi, dan D3 Keperawatan. Menurut Bayu, jumlah peserta terbagi dalam tiga gelombang. Gelombang pertama berlangsung pada 12–17 Agustus 2025 dengan 75 mahasiswa dari D4 Keperawatan Anestesiologi. Gelombang kedua digelar 18–24 Agustus 2025 dengan 61 mahasiswa, terdiri dari 52 mahasiswa UMPKU Surakarta dan 9 mahasiswa Politeknik Insan Husada. Gelombang ketiga akan diadakan pada 25–31 Agustus 2025 dengan 95 peserta dari Profesi Ners dan D3 Keperawatan.
Baca juga, Lompatan 20 Tahun: Road Map Pemuda Muhammadiyah Jateng Menuju Indonesia Emas 2045
“Setiap gelombang berjumlah 75 peserta sesuai aturan Kementerian Kesehatan. Pada gelombang terakhir, ada 75 peserta termasuk 8 dari eksternal,” jelas Bayu.
BTCLS kali ini dinilai lebih istimewa karena dipadukan dengan materi lanjutan. Bayu menyebutnya sebagai “BTCLS rasa ACLS”. “Kami menambahkan beberapa materi yang lebih mendalam, tidak hanya dasar tetapi juga kemampuan lanjutan,” katanya.

Ia menjelaskan, ada pendalaman khusus pada teori emergensi, EKG, serta penggunaan Learning Management System (LMS) yang berstandar nasional dan terakreditasi Kemenkes. Pada akhir pelatihan, mahasiswa mengikuti simulasi manajemen bencana darurat, baik dalam lingkup anestesi maupun bencana massal.
UMPKU Surakarta telah menggelar pelatihan BTCLS sejak 2012 bersama MST 119. Ahmad Faizin, perwakilan MST 119, menjelaskan bahwa pelatihan berlangsung enam hari untuk tiap gelombang. Tiga hari pertama dilakukan secara daring, kemudian tiga hari berikutnya secara luring.
“Materi yang kami sampaikan mengikuti kurikulum Kemenkes dan berfokus pada penanganan kegawatdaruratan,” ungkap Ahmad.
Materi pelatihan mencakup bantuan hidup dasar untuk dewasa dan anak, pengkajian cepat, airway management, triase, resusitasi cairan, elektrokardiogram (EKG), hingga evakuasi serta balut bidai.
Kontributor : Teguh
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha