AUMBerita

180 Ners Baru UMPKU Surakarta Resmi Disumpah, Wali Kota: Profesi Mulia yang Harus Menjaga Integritas

PWMJATENG.COM, Surakarta – Suasana khidmat menyelimuti Ballroom Paragon Hotel Surakarta, Kamis (23/10), ketika sebanyak 180 mahasiswa Universitas Muhammadiyah PKU (UMPKU) Surakarta mengucapkan sumpah profesi Ners. Momentum sakral itu menjadi penanda resmi bagi para lulusan untuk mengabdikan diri di dunia keperawatan.

Wali Kota Surakarta Respati Adi menyampaikan ucapan selamat kepada para lulusan yang baru disumpah. Dalam sambutan video yang diputar di acara tersebut, ia menyebut bahwa profesi perawat adalah panggilan kemanusiaan yang tidak semua orang mampu jalani.

“Profesi perawat adalah panggilan mulia, hadir untuk melayani, menolong, dan memberi harapan bagi sesama. Saya berharap para Ners lulusan Universitas Muhammadiyah PKU Surakarta dapat terus menjaga integritas, profesionalitas, dan semangat kemanusiaan,” tutur Respati.

Prosesi sumpah profesi diikuti mahasiswa dari kelas reguler dan kelas rumah sakit. Pengambilan sumpah dilakukan sesuai keyakinan masing-masing peserta. Setelah itu, dilakukan penyematan pin profesi secara simbolis oleh Ketua DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah, Kurnia Yuliastuti, serta Ketua DPD PPNI Surakarta, Yuli Kartiko.

Hadir pula jajaran pimpinan kampus, antara lain rektor, para wakil rektor, serta perwakilan rumah sakit mitra dari berbagai daerah. Beberapa di antaranya berasal dari RS Nirmala Suri, RS Asyifa Gemolong, RSUI Kustati, RS PKU Muhammadiyah Surakarta, RS PKU Jatinom, RS TNI Kopassus, RS Aisyiyah Klaten, RS Indriyati, RS Karima Utama, RS Kasih Ibu, RS Panti Waluyo, hingga RS PKU Sukoharjo, Sragen, dan Boyolali.

Baca juga, Aplikasi Al-Qur’an Muhammadiyah (Qur’anMu)

Rektor UMPKU Surakarta, Weni Hastuti, menegaskan bahwa setelah pengambilan sumpah, para lulusan harus memiliki cara berpikir yang lebih dewasa dan profesional. Menurutnya, seorang Ners tidak hanya dituntut memiliki kemampuan teknis, tetapi juga inovasi dan relasi yang kuat di dunia kerja.

“Harus ada pola pikir berbeda ketika sudah menjadi Ners. Selain memberikan kontribusi nyata bagi rumah sakit, para lulusan juga perlu memperkuat inovasi dan jaringan profesional,” ujarnya.

Ia juga menambahkan, tenaga kesehatan masa kini perlu adaptif terhadap perkembangan teknologi agar mampu berkolaborasi dengan berbagai pusat layanan kesehatan. “Kami berterima kasih kepada seluruh mitra rumah sakit yang telah mempercayakan tenaga medisnya untuk menempuh pendidikan di UMPKU Surakarta,” sambungnya.

Sementara itu, Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMPKU Surakarta, Sofyan Anif, menekankan pentingnya keseimbangan antara kecerdasan intelektual dan spiritual dalam menjalankan profesi. Ia menilai, gelar Ners bukan sekadar simbol akademik, tetapi pengakuan atas keahlian dan komitmen moral di bidang kesehatan.

“Predikat Ners merupakan pengakuan bahwa seseorang benar-benar memiliki keterampilan dan pengetahuan yang memadai. Hal itu akan berdampak pada profesionalitas dalam bekerja,” ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPW PPNI Jawa Tengah, Kurnia Yuliastuti, yang juga alumni UMPKU Surakarta, menyampaikan rasa bangganya terhadap kualitas kampus tersebut. Ia menuturkan bahwa UMPKU terbukti mampu mencetak tenaga kesehatan profesional yang diakui hingga luar negeri.

“UMPKU Surakarta terbukti berkualitas. Bahkan dua lulusan kampus ini mendapat penghargaan atas dedikasinya sebagai perawat profesional di Jepang,” ungkap Kurnia.

Kontributor : Teguh
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE