PWMJATENG.COM, Pekalongan – Sebanyak 120 siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekajangan Pekalongan (SMUHI) menjalani Ujian Syarat Kenaikan Tingkat (SKT) Hizbul Wathan (HW) pada Jumat, 16 Mei 2025. Kegiatan ini menjadi salah satu tahapan penting yang harus dilalui oleh calon pengurus Dewan Kerabat Hizbul Wathan (DKHW) sebelum resmi dilantik.
Ujian berlangsung di halaman sekolah dengan penuh semangat dan disiplin. Para peserta menunjukkan antusiasme tinggi saat mengikuti serangkaian ujian praktik dan wawancara. Materi yang diujikan mencakup pengetahuan ke-HW-an, baris-berbaris, tali-temali, serta keterampilan dasar kepanduan lainnya.
Kepala SMUHI, Amilah, selaku Pimpinan Qobilah Hizbul Wathan membuka acara secara resmi dalam apel pembukaan. Dalam sambutannya, ia mengungkapkan rasa bangga terhadap semangat para siswa dalam mengikuti ujian ini.
“Kegiatan Hizbul Wathan menjadi sarana strategis untuk menanamkan karakter Islami dan kepemimpinan. Ujian SKT ini bukan sekadar formalitas, tetapi bagian dari proses membentuk pribadi yang tangguh dan berjiwa sosial,” ujarnya.
Apel pembukaan juga dihadiri sejumlah tokoh penting dalam kepanduan sekolah, antara lain Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, M. Impron, serta para Wakil Pembina Hizbul Wathan, yaitu Mohammad Afifana dan Dyah Ratna Sakina. Mereka turut memberikan dukungan moril kepada para peserta agar menjalani proses dengan sungguh-sungguh.
Baca juga, Makna Mendirikan Salat: Antara Rutinitas dan Transformasi Diri
Kegiatan ujian dipandu langsung oleh Sanyoto selaku pembina utama. Ia tak hanya mengawasi jalannya ujian, tetapi juga terlibat langsung dalam proses penilaian. Menurutnya, ujian ini bukan hanya mengukur kemampuan teknis, tetapi juga integritas dan kesiapan siswa dalam memikul tanggung jawab sebagai pemimpin.
“Semangat, kesabaran, dan kejujuran menjadi nilai utama yang kami tekankan dalam ujian ini. Semua peserta kami dorong untuk tampil maksimal dengan tetap menjaga sportivitas,” tegasnya.
Pelaksanaan ujian SKT ini mengacu pada buku panduan resmi kepanduan Hizbul Wathan yang telah dijadikan standar nasional. Dengan demikian, siswa yang lulus dinilai telah memenuhi syarat untuk naik tingkat dan siap mengemban amanah sebagai pengurus DKHW.
Selama setahun terakhir, siswa kelas X telah mengikuti latihan rutin HW sebagai bagian dari kurikulum pembinaan karakter di SMUHI. Ujian SKT menjadi titik evaluasi terhadap seluruh proses tersebut. Tak hanya dari aspek keterampilan, siswa juga diuji dari sisi sikap, kerja sama, dan kepemimpinan.
“Seluruh rangkaian kegiatan ini menjadi cerminan kesungguhan sekolah dalam mencetak generasi muda yang berdaya saing tinggi, mandiri, dan mampu menjadi pemimpin masa depan,” ungkap Amilah.
Ia juga menegaskan bahwa kegiatan HW merupakan wadah strategis yang telah terbukti efektif dalam membentuk mental siswa yang kuat dan berakhlak. “Kami ingin siswa SMUHI bukan hanya unggul dalam akademik, tetapi juga tangguh dalam organisasi dan pengabdian,” tambahnya.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
