Berita

Refleksi Milad IMM Komisariat AR Fachruddin ke Tiga Tahun

PWMJATENG.COM, Semakin bertambahnya usia menjadikan usia ikatan semakin dewasa dan berkembang menjadi lebih baik dari tahun sebelumnya. Gerakan semakin progresif, selalu tambah solid untuk memperkuat ikatan. Momentum usia IMM komisariat AR Fachruddin ikatan yang ke tiga tahun semoga tambah lebih baik, dan mampu menciptakan kader progesif dan kritis dengan pegangan trilogi dasar IMM Religiusitas, Humanitas dan Intelektualitas.

Seminar ini diadakan pada hari Kamis, 25 April 2019 yang bertemakan IMM Sebagai Gerakan Rekonsiliasi Bangsa Pasca Pemilu. Bertempat di SMK Muhammadiyah Kartasura, diisi oleh IMMawan Ahmad Zia Khakim S.H. selaku mantan ketua umum Pimpinan Cabang Ahmad Dahlan Surakarta 2016/2017.
Kali ini IMM Ar Fachruddin cabang Ahmad Dahlan mengusung tema “IMM Sebagai Gerakan Rekonsiliasi Bangsa Pasca Pemilu”. Tema ini sesuai dengan suasana demokrasi pasca pemilu pemilihan Presiden dan anggota Legislatif. Begitu banyak propaganda digencarkan demi meraup suara, menimbulkan banyak sekali kampanye hitam, hoax disebarkan meluas bahkan perselisihan antar saudara tak bisa terelakan lagi.

IMMawan Irfan A.I. selaku ketua umum IMM Komisariat IMM AR Fachruddin menyampaikan sambutannya “Kita menggunakan tema ini disebabkan oleh isu sekarang saat ini begitu banyak perselisihan, perdebatan berkepanjangan tanpa melihat sisi perbedaan secara positif. Kami berinsiatif memberi pelajaran dan meski berbeda persatuan tetaplah yang utama. Demi mewujudkan Indonesia yang damai dan tenang dalam menghadapi pemilu.” Terang Immawan Irfan.

antusiasme yang mengikuti seminar begitu kondusif ditengarai oleh moderator dalam memulai seminar ini. Kritikan terhadap suasana perpolitikan tahun ini.
Pemateri berbicara memulai dari definisi Rekonsiliasi, Hingga Memaparkan evaluasi Pemilu serentak yang memicu banyak Mudhorot dari pada maslahah, Mahasiswa harus kritis dalam menyikapi perpolitikan saat ini, siapapun Pemimpin yang terpilih. Jika kebijaksanaan penguasa yang merugikan masyarakat, maka wajib hukumnya mahasiswa turun ke jalan untuk melakukan demo. Kemenangan hakiki dan kekuasaan tertinggi dimiliki oleh rakyat.
sejak masa yunani kuno, Negara yang menganut demokrasi dibelahan negara manapun, sangatlah wajar terjadi konflik dan perpecahan namun hal ini tidak boleh berkelanjutan dan terlalu lama, masyarakat di grassroot harus kembali bersatu dan hidup damai.
IMMawati Laili selaku moderator menyimpulkan sebagai seorang akademisi islam “Bersyukurlah di IMM, mulailah menulis dari hal-hal kecil dengan menulis isu-isu yang ada saat ini. “Persatuan adalah asas kesuksesan” ” Al Ittihadu Asasunnajah” dalam menyikapi sebuah perbedaan sembari menyimpulkan pemaparan pemateri”.

Acara seminar menghangat tatkala moderator membuka sesi tanya jawab, immawan Jati bertanya tentang pendapatnya “ Bagaimana menanggulangi kasus kematian anggota KPU yang menyelenggarakan pemilu serentak secara bersama dalam pemilu baik Presiden maupun anggota legislatif. Apa solusi menghadapi untuk menghadapi situasi seperti in?”

dari penanya tersebut, pemateri menjawab “dilaksanakan pemilu serentak mudharatnya lebih banyak, untuk meminimalisir resiko, cara terbaik guna tidak ada kasus kematian KPU dll. adalah dilakukannya secara bergilir exekutif dahulu baru legislatif.

Bahwasanya kita harus ikut andil dalam penyelengaraan Refleksi Milad IMM Komisariat AR Fachruddin ke Tiga Tahun.

Semakin bertambahnya usia menjadikan usia ikatan semakin dewasa dan berkembang menjadi lebih baik dari tahun sebelumnya. Gerakan semakin progresif, slalu tambah solid untuk memperkukuh ikatan. Momentum usia IMM komisariat AR Fachruddin ikatan yang ke tiga tahun semoga tambah lebih baik, dan mampu menciptakan kader progesif dan kritis dengan pegangan trilogi dasar IMM Religiusitas, Humanitas dan Intelektualitas.

Seminar ini diadakan pada hari Kamis, 25 April 2019 yang bertemakan IMM Sebagai Gerakan Rekonsiliasi Bangsa Pasca Pemilu. Bertempat di SMK Muhammadiyah Kertasura, diisi oleh saudara Ahmad Zia Khakim S.H. selaku mantan ketua umum IMM Komisariat AR Fachruddin dan ketua umum Cabang Ahmad Dahlan. Dan bekerja Di LBH Aisyiyah Surakarta. Segudang pengalaman beliau sewaktu menjadi mahasiswa yang pernah menduduki posisi penting di organisasi Intra maupun Ekstra kampus. Salah satunya adalah beliau pernah menjadi ketua HMJ HKI, membuktikan beliau adalah aktivis dan berakademisi.

Kali ini IMM Ar Fachruddin cabang Ahmad Dahlan mengusung tema “IMM Sebagai Gerakan Rekonsiliasi Bangsa Pasca Pemilu”. Tema ini sesuai dengan suasana demokrasi pasca pemilu pemilihan Presiden dan anggota Legislatif. Begitu banyak propaganda digencarkan demi meraup suara, menimbulkan banyak sekali kampanye hitam, hoax disebarkan meluas bahkan perselisihan antar saudara tak bisa terelakan lagi.

Immawan Irfan A.I. selaku ketua umum IMM Komisariat IMM AR Fachruddin menyampaikan sambutannya “Kita menggunakan tema ini disebabkan oleh isu sekarang saat ini begitu banyak perselisihan, perdebatan berkepanjangan tanpa melihat sisi perbedaan secara positif. Kami berinsiatif memberi pelajaran dan meski berbeda persatuan tetaplah yang utama. Demi mewujudkan Indonesia yang damai dan tenang dalam menghadapi pemilu.” Terang Immawan Irfan.

Antusias yang mengikuti seminar begitu kondusif ditengarai oleh moderator dalam memulai seminar ini. Kritikan terhadap suasana perpolitikan tahun ini begitu renyah jika dibahas dalam menunjukkan dimana letak  kepekaaan terhadap situasi saat pasca pemilu kemarin. Apakah mahasiswa hanya menjadi partisipan belaka tanpa ikut andil dalam menyukseskan pemilu saat ini.

Pemateri berbicara menjelaskan isu-isu perpolitikan saat ini, begitu mudahnya isu digoreng lalu diberikan ke khalayak umum. Mahasiswa harus kritis dalam menyikapi perpolitikan saat ini, siapapun Pemimpin yang terpilih saat. Jika kebijaksanaan penguasa yang merugikan masyarakat, maka wajib hukumnya mahasiswa turun ke jalan untuk melakukan demo. Kemenangan hakiki dan kekuasaan tertinggi dimiliki oleh rakyat.

Immawati Laili selaku moderator menyimpulkan “Bersyukurlah di IMM, mulailah menulis dari hal-hal kecil dengan menulis isu-isu yang ada saat ini. Persatuan adalah kesuksesan kita dalam menyikapi sebuah perbedaan”.

Acara seminar menghangat tatkala moderator membuka sesi tanya jawab, immawan Jati bertanya tentang pendapatnya “ Bagaimana menanggulangi kasus kematian anggota KPU yang menyelenggarakan pemilu serentak secara bersama dalam pemilu baik Presiden maupun anggota legislatif. Apa solusi menghadapi untuk menghadapi situasi seperti in?”

Dari penanya tersebut, pemateri menjawab “dilaksanakan pemilu serentak mudharatnya lebih banyak cara terbaik guna tidak ada kasus kematian KPU dll, adalah dilakukannya secara bergilir exekutif dan legislatif.

kedepan kita harus ikut andil dalam penyelenggaraan pemilu, tidak hanya menjadi partisipan(civil soecity) belaka. Buya Syafii mengatakan pernah mengatakan bahwa Muhammadiyah tidak didesain untuk melahirkan negarawan dan pemimpin yang mengurus negara. Oleh sebab itu, mahasiswa khususnya kader IMM harus menyiapkan mental sungguhan sembari menantikan demokrasi di indonesia kita matang, terus menyiapkan generasi dan menciptakan bibit-bibit kader militan, pejuang sejati dan menjadi akademisi yang unggul dalam kualitas maupun kuantitas. selain itu Kader IMM mampu menjadi panutan dalam menyikapi pasca pemilu tahun ini.

Team Media PK IMM AR Fachruddin.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tidak bisa menyalin halaman ini karena dilindungi copyright redaksi. Selengkapnya hubungi redaksi melalui email.

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE