Berita

Program Wajib Santri Daarussalaam

PWMJATENG.COM, PURBALINGGA – Tahun ke lima sejak berdirinya, baru tahun 2019 ini dapat melaksanakan program wajib bagi santri yang akan menyelesaikan pendidikannya di MTs Muhammadiyah 04 Purbalingga di Slinga dan sekaligus menjadi santri di PPMTQ Daarussalaam Slinga Purbalingga (Mufourga boarding), berupa program “Daarussalaam Menyapa” atau “Mufourga Menyapa” dalam bentuk santri diturunkan ke masyarakat. Rencananya kegiatan akan dilaksanakan mulai tanggal 27/5 sampai dengan 29/5, diajukan menjadi 26/5 sampai dengan 28/5, karena tanggal 29/5 ada acara pembukaan Tahfidz In Ramadan di PPMTQ Daarussalaam Slinga Purbalingga.

Untuk tahun ini kebetulan sinkron dengan program MIM Bojongsana yang berencana mengadakan dauroh tahfidz untuk mengisi kegiatan pesantren ramadan tahun 1440 H. Selama dua tahun berturut-turut MIM Bojongsana sudah mengirimkan siswanya di kegiatan Tahfidz In Ramadan PPMTQ Daarussalaam Slinga Purbalingga. Untuk tahun ini siswa yang ingin belajar menghafal al quran sangat banyak. Sehingga tidak mungkin tertampung di kegiatan Tahfidz In Ramadan.

Menurut Kamad MIM Bojongsana, ustadz Basuki menyampaikan bahwa tahfidz di madrasah kami sudah berjalan, namun belum maksimal. Selama ini kami hanya mengikuti kegiatan Tahfidz In Ramadan PPMTQ Daarussalaam Slinga. Pesertanya hanya perwakilan beberapa siswa.

Tahun ini kami ingin melaksanakan sendiri, sebab para siswa sangat antusias ingin menjadi penghafal-penghafal al quran. Untuk membumikan Al Quran di Bojongsana, kami tidak ingin hanya MIM Bojongsana saja yang belajar menghafal al quran, namun kami menggandeng madrasah dan sekolah yang ada di Bojongsana. Yaitu MIM Pagelaran dan SD Negeri Bojongsana. Tambah Basuki.

Peserta yang direncanakan berjumlah 110 siswa, alhamdulillah pada saat registrasi, ternyata jumlahnya membengkak menjadi 132 siswa. Merupakan kebanggaan bagi kami selaku pelaksana. Sebab para siswa dengan dukungan orang tua memiliki keinginan yang kuat untuk menghafal Al Quran, tutup Basuki.

Santri PPMTQ Daarussalaam Slinga Purbalingga yang diterjunkan di Dauroh Miyasa berjumlah 8 anak dan didampingi oleh ustadz Bayu Winoto alumni Ponpes Patean Kendal dan ustadzah Khusna yang juga alumni ponpes yang sama. Mereka sebelum melaksanakan program Daarusalaam Menyapa terlebih dahulu mengikuti pembekalan selama 6 hari. Mereka dibekali tata krama dan sopan santun, adab, tahsin al quran, dan menghafal dengan metode qauny atau menghafal al quran semudah tersenyum, karya ustadz Bobby Herwibowo, Lc.

Harapannya mereka akan dapat menerapkan apa yang sudah diterima selama tiga tahun masa pendidikan di PPMTQ Daarussalaam Slinga.

Motivasi pada saat pembukaan dauroh Miyasa disampaikan oleh ustadz Machmud Yulianto. Beliau menyampaikan tentang manfaat menghafal al quran. Apalagi berada di bulan mulia, bulan diturunkannya al quran. Sehingga diharapkan para peserta dauroh tahfidz ini lebih semangat dan dapat mencapai hafalan sesuai dengan yang diharapkan. Pada kata penutup, beliau menyampaikan permohonan maaf, apabila para santri yang kami kirimkan ke sini, belum sesuai harapan. Tidak usah ragu-ragu untuk mengingatkan mereka, apabila mereka melakukan hal-hal yang tidak baik. Walaupun mereka sudah dibekali, tetapi namanya saja masih anak-anak atau bocah. Orang Jawa mengatakan bocah kuwe bodone urung mecah. Pungkas Machmud.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tidak bisa menyalin halaman ini karena dilindungi copyright redaksi. Selengkapnya hubungi redaksi melalui email.

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE