Berita

Peserta Pelatihan Perawatan Jenazah Lazismu Kota Semarang Membeludak

PWMJATENG.COM, SEMARANG – Lazismu Kota Semarang menyelenggarakan pelatihan perawatan jenazah, bersama dengan KL RS Roemani, PCM Ngaliyan dan PCM Tugu. Pelatihan mengambil lokasi di masjid Fiqh al Mujahiddin, Tugu, Ahad (15/9/2019). Peserta pelatihan direncanakan maksimal 30 orang, ternyata peserta yang hadir ada 37 orang. Hal ini menyebabkan panitia memindahkan tempat pelatihan ke aula SMP Muhammadiyah 09 yang mempunyai daya tampung lebih besar. Kebetulan tempatnya bersebelahan, sehingga tidak ada masalah dalam perubahan ini.

Pelatihan dibuka dengan amanat iftitah yang disampaikan oleh pimpinan daerah Muhammadiyah Kota Semarang bidang ZIS, Yusuf Hidayat. Dalam amanatnya Yusuf menyampaikan pentingnya bekerjasama dalam menjalankan tugas dakwah, sebagaimana dilaksanakan. Dirinya memberikan apresiasi terhadap kegiatan Lazismu yang dilakukan secara beruntun dalam tema yang aktual. Hal ini akan memicu pergerakan di bagian lain yang berhubungan. Dalam kesempatan ini Yusuf meminta PCM terkait pada khusunya, agar segera menindaklanjuti dengan kegiatan nyata di masyarakat guna mewujudkan gerakan dakwah di cabangnya masing-masing.

Pelatihan ini juga melibatkan Majelis Pendidikan Kader (MPK) yang dihadiri oleh Ketua MPK Syaifulloh. Pada kesempatan ini Syaifulloh menyampaikan tentang peran vital perkaderan dalam dakwah. Kader yang berkualitas menjadi tumpuan dalam menentukan arah pergerakan pengembangan program dakwah yang di lakukan. Dengan kader yang berkualitas diharapkan bisa membawa efek dakwah yang positif di masyarakat. Lebih lanjut disampaikan bahwa dakwah bisa meliputi berbagai bidang kegiatan masyarakat, seperti halnya dalam perawatan jenazah. Untuk itu dirinya memberikan kesempatan kepada masyarakat agar bisa mengambil peran dalam menjalankan dakwah sesuai bidang yang dikuasainya.

Sebagai pembicara utama dalam pelatihan itu adalah dr. Reny dan Ustadz Khoirul Anwar dari RS Roemani Semarang. Dalam presentasinya dr. Reny menjelaskan tentang tanda-tanda fisik secara umum pada kematian manusia dari sisi medis. Dilanjutkan dengan beberapa fase perubahan yang secara alami terjadi pada tubuh manusia yang telah meninggal. Fase awal tubuh menjadi kaku dan kering karena darah mengalir ke bagian tubuh paling rendah sesuai arah gravitasi, kemudian membeku. Fase berikutnya sel-sel tubuh secara perlahan menghancurkan dirinya sendiri, pada bagian tubuh tertentu terdapat banyak microba yang masih hidup akan mempercepat terjadinya proses penghancuran sel, yang mengakibatkan pembusukan. Pada umumnya dalam waktu 24 jam bagian ini sudah mengalami pembusukan. Oleh karenanya dalam setiap perawatan jenazah, disarankan untuk menyegerakan proses perawatan jenazah hingga penguburan.

Secara lebih detail ustadz Khirul Anwar memberikan pelajaran tentang kewajiban merawat jenazah seperti yang dilakukan oleh rasulullah saw. Ada empat kewajiban terhadap jenazah yang harus dilakukan oleh orang terdekat yaitu : memandikan, mengkafani, menyolatkan kemudian menguburkan. Salah satu hal yang disarankan, sebaiknya dalam satu lingkungan kelurahan misalnya, dibuatkan satu tempat khusus merawat jenazah dengan peralatan yang standar untuk melayani semua warga di kelurahan itu, agar memudahkan proses perawatan yang benar serta menjaga lingkungan.

Salah seorang peserta pelatihan, Hartadi menyatakan pentingnya pelatihan ini, karena kebanyakan masyarakat baru tahu dari kebiasaan yang dilakukan oleh orang sebelumnya. Dia mencontohkan, masih ada yang melakukan adzan di kuburan, yang semestinya adzan adalah panggilan untuk sholat, bukan untuk penguburan.

Menjawab pertanyaan seorang peserta yang menanyakan tentang persaksian atas orang yang meninggal, ustad Khoirul menjelaskan bahwa persaksian harus jujur dan dilakukan oleh orang yang tahu tentang perilaku semasa hidupnya, bukan memberikan kesaksian karena ingin terlihat baik di mata manusia. Ustad menyarankan agar tidak dilakukan persaksian karena dikhawatirkan orang yang tidak tahu akan memberikan kesaksian yang salah, dan kesalahan ini akan menimbulkan dosa, jadi lebih baik menghindarinya.

Acara pelatihan ditutup dengan penyerahan tasharuf berupa dana untuk membantu pembangunan masjid, serta sebuah kursi roda untuk jamaah masjid Fiqh Al-Mujahiddin, mbah Slamet yang mengalami sakit kaki sehingga tidak bisa berjamaah ke masjid. Teriring do’a semoga bisa segera sehat dan kembali melaksanakan shalat berjamaah di masjid.

Secara terpisah ketua Lazismu Azis Sholeh menyampaikan terimakasih kepada seluruh muzaki serta munfiq yang telah melaksanakan zakat dan infaqnya melalui Lazismu. Pelaksanaan kegiatan tasharuf serta pelatihan ini diharapkan bisa mendukung kegiatan dakwah dan membawa manfaat positif di masyarakat. Azis menambahkan bahwa Lazismu sudah memutuskan untuk melaksanakan tasharuf yang diwujudkan untuk beasiswa kepada 400 orang siswa tingkat dasar, SD s/d SMA. Rencananya beasiswa ini akan diberikan pada saat peringatan milad Muhammadiyah, bulan November mendatang. Tidak lupa dirinya juga menyampaikan terimakasih kepada semua peserta pelatihan, juga semua stakeholder atas kerjasama yang terjalin baik antar sesama pelaku dakwah dalam persyarikatan Muhammadiyah.

Dalam kelanjutan ‘wonderful muharam’ pada hari Ahad, tanggal 22/09/19 yang akan datang telah dijadwalkan kegiatan pengajian sekaligus bakti sosial di TK ABA 54 Ngaliyan, sekaligus tasharuf zakat oleh KL Lazismu Ngaliyan. Sedangkan acara puncaknya akan dilaksanakan lomba menggambar yang akan diikuti sekitar 500 siswa dari 63 sekolah TK ABA se kota Semarang, tanggal 25/09/19, bertempat di aula masjid At-Taqwa Unimus. (Hasan)

Aji Rustam

Jurnalis MPI PWM Jateng, Wartawan Seniour TribunJateng

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tidak bisa menyalin halaman ini karena dilindungi copyright redaksi. Selengkapnya hubungi redaksi melalui email.

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE