Berita

Peringati Hari Kartini, SD Muhammadiyah Kademangaran Tampil Beda

PWMJATENG.COM, Dukuhturi – Dua puluh satu April sering di peringati sebagai  hari dimana seorang perempuan cerdas, perempuan tangguh lahir di Indonesia, perempuan yang dengan kerja kerasnya untuk menegakkan hak – hak seorang perempuan di Indonesia agar lebih di hargai keberadaanya dan derajatnya, beliau adalah R.A. Kartini.

Berkat kegigihan R.A Kartini, didirikanlah Sekolah Wanita oleh Yayasan Kartini di Semarang pada 1912, dan kemudian di Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon dan daerah lainnya. Nama sekolah tersebut adalah “Sekolah Kartini”.

Pada tanggal 2 Mei 1964, Presiden Soekarno mengeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No.108 Tahun 1964 yang menetapkan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional sekaligus menetapkan hari lahir Kartini, tanggal 21 April, untuk diperingati setiap tahun sebagai hari besar yang kemudian dikenal sebagai Hari Kartini

Untuk mengenang jasanya, sekolah sekolah dan seluruh instansi di Indonesia memperingatinya dengan berhias diri agar terlihat seperti R.A. Kartini, sehingga tanggal 21 April adalah hari dimana para wanita berdandan dan berkonde, hari dimana mereka ( wanita ) berlenggak lenggok dengan menggunakan kebaya nya dan tampil menor dengan mack up nya.

Tetapi tidak dengan siswa siswi di SD Muhammadiyah Kademangaran ( MUDIKA ), mereka tampil beda dari yang lainnya. Bagaimana tidak, biasanya untuk memperingati hari kartini itu para siswa melakukan upacara dengan menggunakan kebaya, dan setelah itu melakukan lomba dan lain – lain, tetapi siswa siswi SD Muhammadiyah Kademangaran memperingatinya dengan cara yang unik, yakni pawai berkeliling desa menggunakan busana muslim pada Sabtu (21/4).

” R.A. Kartini adalah sosok pahlawan Islam, kami Islam, jadi untuk untuk memperingatinya, kami tidak mau ikut ikutan tradisi masyarakat dari dulu yang selalu menggunakan konde, kami akan mengajarkan anak anak untuk selalu menjaga auratnya.” Ujar Ibu Musrifah selaku kepala sekolah SD Muhammadiyah Kademangaran.

Anak – anak menggunakan busana muslim dan tanpa mack up berkeliling desa dengan membawa payung yang mereka hias secantik mungkin dengan kreasi mereka sendiri, hal itu bertujuan untuk menunjukkan bahwa anak – anak itu mempunyai daya imajinasi yang tinggi, dan juga mengajarkan siswa siswi bahwa di agama islam tidak menganjurkan seorang wanita berpenampilan melak melok dengan mack up. (Ami)

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tidak bisa menyalin halaman ini karena dilindungi copyright redaksi. Selengkapnya hubungi redaksi melalui email.

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE